SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, meluncurkan program keluarga harapan (PKH) Inklusif di Balai Desa Sembung, Kecamatan Wringinanom, Rabu (9/11/2022).
Kegiatan ini sekaligus menandai dimulainya penyaluran PKH Inklusif di Kota Pudak dalam rangka mewujudkan program Nawa Karsa Pemerintahan Gresik Baru, berupa Gresik Seger (sejahtera, bahagia, dan berdikari).
Baca Juga: Hadiri Haul Bungah, Plt Bupati Gresik Ingatkan Agar Tak Ada Perebutan Kekuasaan
Sebanyak 85 warga lansia dan 5 penyandang disabilitas di Kecamatan Wringinanom menerima bantuan sosial PKH Inklusif hari ini, Program ini ditargetkan menyisir kelompok masyarakat rentan, yakni lansia dan difabel yang masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), namun belum menerima bantuan apapun.
PKH Inklusif diberikan dalam bentuk uang tunai Rp2 juta dan penyalurannya dibagi 4 kali dalam satu tahun. Gus Yani (sapaan akrab Bupati Gresik) mengatakan bahwa, PKH Inklusif merupakan program yang murni berasal dari temuan dan keresahan di masyarakat.
Ia turut mengungkapkan, awal mula munculnya program itu. Suatu waktu ia bersama Wabup Aminatun Habibah turun di lapangan dan bertemu dengan masyarakat.
Baca Juga: Banggar DPRD Gresik Pastikan Target PAD 2024 Senilai Rp1,597 Triliun Tak Tercapai
"Suatu waktu saya bersama Bu Wabup bertemu dengan warga. Disana saya mendapati fakta di lapangan, ada masyarakat penyandang disabilitas yang tidak tersentuh bantuan apapun dari sejak lahir hingga berusia 25 tahun," ungkapnya.
Dari temuan tersebut, kata bupati, bersama Wakil Bupati ia berkomitmen untuk mencari jalan keluar atas masalah tersebut. Komitmen inilah yang kemudian menjelma menjadi Nawa Karsa dengan PKH Inklusif sebagai bentuk nyata jawaban permasalahan tersebut.
Ia berterima kasih kepada semua pihak. Utamanya DPRD Gresik yang sudah memberikan dukungan agar program ini bisa berjalan. Namun, sebagai suatu program baru, ia menyadari perlunya dukungan dari berbagai pihak agar program PKH Inklusif berjalan seperti yang dicita-citakan.
Baca Juga: Di Ponpes Tanbihul Ghofilin, Plt Bupati Gresik Sosialisasikan Cegah Kekerasan Perempuan dan Anak
"Program ini memang masih baru, pasti akan ada kekurangan disana sini. Untuk itu, kami memohon kepada seluruh pihak untuk aktif berkoordinasi dengan Dinas Sosial jika ada masyarakat yang membutuhkan tetapi belum masuk dalam PKH Inklusif. Kita niatkan agar program ini tidak hanya sekedar di acara seremonial, namun bisa terus berjalan berkesinambungan," tuturnya.
Di hadapan Staf Ahli Kementerian Sosial RI, Asep Sasa Purnama, yang hadir mewakili Menteri Sosial, bupati menaruh harapan agar program PKH Inklusif bisa diadopsi menjadi program nasional. Asep menyatakan, program PKH Inklusif merupakan suatu terobosan kreasi dan inovasi yang luar biasa dari Kabupaten Gresik.
"Ini merupakan bentuk kolaborasi berbagai pihak dalam menangani masalah sosial di masyarakat. Mudah-mudahan program dari Kabupaten Gresik ini bisa menular dan menginspirasi kota/kabupaten lain," ujarnya.
Baca Juga: Pendukung Kotak Kosong di Gresik Soroti Rendahnya PAD 2024
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gresik, Ummi Khoiroh, menyebut pihaknya meyediakan quick respons untuk mengatasi permasalahan yang akan muncul dalam pelaksanaan PKH Inklusif di Kota Pudak.
"Tim quick respons ini akan menerima laporan dari masyarakat manakala ada masyarakat yang layak mendapat PKH Inklusif tetapi datanya belum masuk. Dari laporan masyarakat tersebut, kemudian akan dilakukan assesment oleh tingkat desa untuk selanjutkan diusulkan masuk dalam data penerima PKH Inklusif," urai Ummi.
Ia menambahkan, tahun 2022 jumlah masyarakat yang akan menerima PKH Inklusif sebanyak 2.450 penerima. Rinciannya, 500 kelompok disabilitas dan 1.950 kelompok lansia.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Total anggarannya, sudah disediakan sebesar Rp4,9 miliar," pungkasnya. (hud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News