PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Bermodal kreativitas dan kerja keras, akar pohon pun bisa menjadi cuan. Bahkan, omzet ratusan juta rupiah bisa dikantongi Kholik setiap bulannya.
Kholiq, warga Pasrepan, Kabupaten Pasuruan, ini sukses berkat ketekunannya mengolah akar kayu jati. Bersama sang istri, dia menjadi seorang pengusaha pemula kerajinan ukiran dan mebel berbahan dasar kayu jati sejak tahun 2010 lalu.
Baca Juga: Pererat Silaturrahim dan Kolaborasi, TDA Jatim 1 Gelar Family Fun Camp Bersama Keluarga
"Butuh waktu yang tidak singkat untuk bisa seperti saat ini. Kita harus terus mengembangkan kreativitas sekaligus terus mencari inovasi, hingga pada akhirnya kita memilki spesialisasi mengukir akar kayu jati," ujar Kholik berkisah.
"Saya juga menjual ukiran ke beberapa wilayah yang ada di wilayah Jawa Timur seperti Sidoarjo, Madura, Probolinggo, hingga Malang," ujar pria yang memiliki nama asli Sastra Arya ini pada BANGSAONLINE.com, Jumat (11/11/2022).
Dalam membuat kerajinan kayu jati, Kholiq membeli bahan baku berupa akar kayu untuk dijadikan berbagai macam ukiran. Ada yang hanya sekadar hiasan kecil, bahkan meja makan lengkap dengan kursi-kursinya.
Baca Juga: Bosa Jasa: Solusi Urus Izin Usaha Mudah dari Rumah Saja
Dia membeli bahan baku dari penduduk setempat. Modalnya beragam, ada yang hanya Rp2,5 juta hingga Rp20 juta. Setelah diukir sedemikian rupa bersama 10 pegawainya, harga jualnya pun bisa mencapai Rp5 juta hingga ratusan juta.
"Tidak seperti dulu, penduduk sekarang sudah pintar. Mereka memang menanam jati di halamannya sendiri," tutur Kholiq.
Menurut Kholik, kesuksesan usahanya tak lepas dari bantuan usaha kemitraan aneka tambang. Perusahaan tambang pelat merah tersebut memberikan pinjaman modal dan bimbingan pelatihan untuk pengembangan usaha.
Baca Juga: Berkat Pertamina, Pemuda Berdarah Bojonegoro Sukses Kembangkan Maggot di Banggai Sulteng
"Aneka tambang banyak bantu saya. Saya dibawa pameran, berupa bantuan modal dan pelatihan," ujarnya.
Bukan hanya sebagai ukir kayu, Kholiq juga berperan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan menyalurkan tanggung jawab sosial melalui pemberian bantuan pinjaman dana.
Ia pun sempat bercerita sukacita bisnis bonsai yang bisa meraup untung hingga puluhan juta dari satu bonsai yang dihasilkannya.
Baca Juga: Terinspirasi Tanaman Liar, Tatik Sukses Bikin Batik Sambiloto Bojonegoro
"Kalau yang masih bahan, harganya hanya kisaran ratusan ribu saja. Tetapi, kalau sudah jadi satu bonsai bisa Rp10 juta hingga Rp20 juta, bahkan lebih. Tergantung bonsainya," pungkas Kholiq. (ard/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News