12.836 Warga Gresik Berisiko Terkena HIV/AIDS

12.836 Warga Gresik Berisiko Terkena HIV/AIDS Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, bersama KPA usai menggelar rapat koordinasi. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik, ada 12.836 orang di Kota Pudak yang berisiko terkena /. Dari pemeriksaan kesehatan yang telah dilakukan, terdapat 156 orang pengidap / di Gresik.

Mereka yang diperiksa adalah, ibu hamil, pasien TBC (Tuberkulosis), penderita IMS (infeksi menular seksual), gay, transgender, wanita pekerja seks (WPS), pengguna napza suntik (Penasun), dan warga binaan pemasyarakatan (WPS).

Baca Juga: Diduga Korsleting Listrik, Toko Budi Snack di Manyar Gresik Terbakar

"/ yang ada di Gresik ini seharusnya tidak boleh bertambah. Hal ini menjadi keinginan kita bersama untuk bisa mencegahnya," kata Wakil Bupati Gresik, Aminatun Habibah, saat rapat koordinasi bersama Komisi Penanggulangan (KPA) di wilayahnya, Selasa (15/11/2022).

Ia mengatakan bahwa agenda tersebut digelar dalam rangka mencegah penularan / di Gresik, dan mewujudkan target Three Zero (zero infeksi baru, zero kematian terkait , serta zero stigma dan diskriminasi).

Bu Min (sapaan akrabnya) meminta langkah tegas untuk menekan jumlah masyarakat yang terkena /. Ia mengusulkan untuk turut menggandeng beberapa organisasi agama perempuan di Gresik, karena pencegahan akan sangat efektif apabila mendapat dukungan dari mereka.

Baca Juga: Jalankan Putusan PN, Kejari Gresik Keluarkan Nur Hasim dari Rutan Banjarsari

"Dalam pengendalian /, saya mengusulkan untuk kita juga menggandeng Muslimat, Fatayat, dan Aisiyah. Mereka harus terus kita berdayakan dan diberi sosialisasi. Karena seringkali lewat para ibu-ibu program seperti ini bisa terlaksana dengan cepat dan efektif," paparnya.

Menurut dia, sosialisasi perlu dilakukan dan tidak hanya menyasar para orang dewasa, anak muda juga wajib mendapatkan hal yang sama. Hal itu penting karena generasi sekarang rentan terjangkit /.

"Anak-anak muda juga perlu sosialisasi, karena merekalah yang menjadi objek utama dalam pencegahan /. Stigma negatif kepada pengidap / juga harus segera dihilangkan. Karena penyebab / tidak hanya berasal dari hal-hal negatif saja. Ada juga yang memang terjangkit karena beberapa alasan tertentu," pungkasnya.

Baca Juga: Terobosan Baru, Kanwil Kemenkumham Jatim Hadirkan Immigration Lounge di Gresik

Sementara itu, Sekretaris KPA Gresik, Adi Yumanto, menyebut pasien / di Kota Pudak yang menjalani terapi pengobatan sebanyak 156 orang hingga saat ini. Pasien mulai membaik sebanyak 135 orang.

"Dalam pengobatan para pasien /, Gresik sudah mencapai efektivitas pengobatan sebanyak 87%. Dari 156 pasien, 135 nya mengalami penurunan jumlah virus. Jumlah ini sedikit berbeda dimana di tingkat nasional baru 73%. Nah kesenjangan presentasi ini harus kita cari masalahnya apa, sehingga kita bisa maksimal," urai Adi.

Ia menambahkan, indikator nasional pengendalian / adalah melalui Fast Track 90-90-90. Yang meliputi percepatan tracking orang dengan / (ODHA) sampai dengan 90 persen, terapi obat dari ODHA sampai 90 persen, dan 90 persen orang dalam terapi berhasil menekan virus, serta tidak ada lagi stigma dan diskriminasi ODHA. (hud/mar)

Baca Juga: PT Sentral Harapan Jaya di Gresik Terbakar, Kerugian Capai Rp20 Miliar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO