BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro rencananya akan menjadikan lokasi sumur minyak tua di Desa Wonocolo, Kecamatan Kedewan sebagai obyek wisata andalan Bojonegoro. Setelah dibangun nanti, wisata itu diharapkan dapat menarik wisatawan luar daerah, sehingga akan ada pemasukan baik pajak maupun sektor lainnya.
"Ya, kedepan sumur minyak tua itu akan dibagun menjadi obyek wisata," ujar Ketua Badan Promosi Pariwisata (BPP) Bojonegoro, Muh. Subekhi, Rabu (13/5/2015).
Baca Juga: Disnakkan Bojonegoro Pantau Kesehatan Hewan Kurban
Selama ini, kata dia, di Bojonegoro masih sangat minim lokasi obyek wisata yang bisa menarik perhatian orang luar daerah, sehingga kedepan obyek wisata sumur minyak tua itu diharapkan dapat menarik wisatawan luar untuk mengunjunginya.
"Tentu saja ketika obyek wisata itu (sumur tua,red) dikunjungi banyak orang akan menambah jumlah PAD juga, selain itu warga sekitar juga bisa mencari keuntungan di sekitar lokasi," jelasnya.
Dia mengakui jika saat ini banyak obyek wisata di Bojonegoro yang lahannya milik perhutani. Sehingga Pemkab tidak bisa menggarapnya secara total. Misalnya, waduk pacal di Kecamatan Temayang dan air terjun Kedungmaor di Kecamatan Gondang, Bojonegoro. Selain itu, obyek wisatanya juga tidak terlalu istimewa sehingga tidak menarik wisatawan dari luar daerah.
Baca Juga: Pj Bupati Bojonegoro Serahkan SK Perpanjangan Jabatan Kades
"Memang selama ini Bojonegoro belum mempunyai obyek wisata yang memang terkenal atau menjadi ikon. Mudah-mudahan lokasi peninggalan belanda atau sumur minyak tua ini dapat menjadi obyek wisata yang terkenal nantinya," paparnya.
Sementara itu, Bupati Bojonegoro Suyoto, mengaku jika lokasi minyak sumur tua itu cukup bersejarah. Sebab, sejak jaman penjajahan belanda dahulu sumur itu sudah berproduksi. Per-sumurnya memiliki kedalamannya antara 1000 sampai 1.500 meter dan memiliki casing yang beraneka ragam. Setelah belanda kalah perang, kemudian lokasi itu ditinggalkan begitu saja, sehingga secara turun temurun warga Indonesia khususnya Bojonegoro memanfaatkan kembali untuk diambil minyaknya.
"Obyek wisata ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya warisan geologinya, nantinya bisa jadi taman geologi. Karena lokasi ini cukup bersejarah," ujar Suyoto.
Baca Juga: Pemkab Bojonegoro akan Gunakan Videotron Alun-Alun untuk Nobar Timnas Vs Uzbekistan
Saat ini, kata dia, sudah mulai dilakukan proses studi serta penelitian di sekitar lokasi. Rencanya pengerjaan obyek wisata itu akan dilakukan pada akhir tahun 2015 ini. "Kita akan kembangkan obyek wisata sumur tua ini agar membawa dampak yang berkelanjutan," jelasnya.
Seperti diketahui, di lokasi sumur minyak tua itu terdapat ratusan titik sumur yang memiliki kandungan minyak mentah cukup besar di dalamnya. Pengambilan minyak itu dilakukan secara tradisional oleh warga sekitar juga investor atas ijin Koperasi Unit Desa (KUD) juga Pertamina EP-Cepu. Jika dibuat obyek wisata, para penambang minyak mentah yang sebagian ilegal itu akan ditertibkan oleh pihak berwajib. (nur)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News