KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan hasil survey dari SETARA Institut tahun lalu, Kota Kediri masuk 10 besar kota paling toleran di Indonesia. Untuk mempertahankan predikat tersebut, Pemkot Kediri bersama dengan FKUB melaunching kampung moderasi beragama, Senin (21/11/2022) malam.
Ketua FKUB Kota Kediri, Muhammad Salim, mengatakan bahwa kampung moderasi beragama merupakan bentuk manifestasi dari upaya pemerintah daerah setempat bersama pihaknya untuk menjaga kerukunan di lingkungan masyarakat.
Baca Juga: Kota Kediri Jadi Tuan Rumah Gebyar Hateri Ke-39, Pj Zanariah Buka Rakor Persiapan
"Kampung moderasi adalah pengejawantahan dari konsep moderasi beragama, yang mana hal ini merujuk kepada sikap dan upaya menjadikan agama sebagai dasar dan prinsip, untuk selalu menghindarkan perilaku ekstrem (radikalisme), serta selalu mencari jalan tengah yang menyatukan dan membersamakan semua elemen dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa Indonesia," paparnya.
Ia menambahkan, ada tiga indikator utama dalam pembentukan kampung moderasi beragama. Ketiga indikator itu meliputi indeks toleransi, tingkat kesetaraan dan indeks kerjasama.
"Berdasarkan ketiga parameter tersebut kami sepakat untuk melaunching kampung moderasi beragama di masing-masing kecamatan. Kelurahan Burengan (Kecamatan Pesantren), Kelurahan Pakelan (Kecamatan Kota) dan Kelurahan Mojoroto (Kecamatan Mojoroto)," tuturnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Zanariah Harap PGRI Kota Kediri Semakin Solid Majukan Mutu Pendidikan
Sebelumnya, kata Salim, FKUB Kota Kediri dalam lima tahun terakhir aktif melakukan pendampingan pada sejumlah wilayah ini sebagai daerah percontohan di masing-masing kecamatan.
"Harapannya kedepan nanti akan bermunculan kampung moderasi beragama yang lain di kelurahan-kelurahan yang lain. Targetnya seluruh wilayah Kota Kediri menjadi kota moderasi beragama," ucapnya.
Merespon hal itu, Ferry Djatmiko selaku Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kota Kediri menyambut baik upaya yang dilakukan oleh FKUB Kota Kediri ini. Menurut dia, hal ini merupakan langkah jitu untuk mempertahan predikat indeks kota toleran di Kota Kediri.
Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa
"Kota Kediri itu adalah kota yang majemuk, masyarakatnya berasal dari latar belakang yang beragam. Mulai dari suku, ras dan agamanya bermacam-macam. Kami rasa konsep kampung moderasi beragama ini akan sangat cocok dengan demografis masyarakat di Kota Kediri," kata Ferry yang hadir mewakili Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar.
Dengan dilaunchingnya kampung moderasi beragama untuk yang perdana ini dapat menjadi pelopor dan percontohan bagi daerah-daerah lain serta dapat menjadi manifestasi nilai-nilai Pancasila. Ia berharap, tidak hanya tiga kelurahan ini saja yang menjadi kampung moderasi beragama, melainkan juga dapat disusul oleh kelurahan-kelurahan lain.
Dalam acara launching ini ditandai dengan pemukulan Gong oleh Ferry Djatmiko dan dilanjutkan dengan menampilkan pertunjukan kreasi dari masing-masing unsur agama, mulai dari Islam, Kristen, Katholik Hindu, Budha, Konghuchu hingga penghayat kepercayaan. (uji/mar)
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Beri Arahan ke Peserta Uji Kompetensi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News