SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Waspada modus penipuan social engineering atau soceng yang kini marak terjadi di media sosial. Praktik penipuan soceng dilakukan dengan mengelabui masyarakat untuk mendapatkan data atau informasi. Belakangan ini soceng ramai menipu nasabah perbankan.
Dilansir dari Instagram Otoritas Jasa Keuangan (OJK) @ojkindonesia, berikut cara menghindari penipuan social engineering:
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
1. Jaga kerahasiaan data pribadi
Jangan memberikan informasi mengenai data pribadi kepada siapapun. Adapun data pribadi yang dimaksud ialah seperti username atau password aplikasi dan email, nomor kartu ATM, kode OTP, kartu kredit, kartu debit, CVC kartu kredit atau debit, nomor CVV, nama ibu kandung, dan informasi pribadi lainnya.
2. Waspadai penipuan yang mengaku petugas bank
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
Biasanya penipu melakukan aksinya dengan mengaku menjadi petugas bank, sehingga penipu tersebut akan menanyakan atau memberitahu mengenai data pribadi dengan berbagai modus. Misalnya, menginformasikan kartu diblokir, tawaran upgrade tabungan, terdapat kenaikan biaya transfer. Dengan cara seperti itu pelaku penipuan akan meminta password dan data pribadi lainnya.
3. Jangan mengunggah data pribadi di media sosial
Jangan menunjukkan foto KTP, nomor rekening, nomor telepon, nama panggilan, nama ibu kandung, buku tabungan atau data pribadi lainnya di media sosial.
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
4. Aktifkan Two-factor Authentication
Aktifkan two-facton authentication untuk mencegah pelaku soceng melakukan peretasan akun. Two-factor authentication berguna sebagai perlindungan data dan password. Keamanan ganda dapat dilakukan dengan verifikasi biometrik sidik jari, token PIN, atau face ID.
5. Aktifkan notifikasi transaksi rekening dan cek histori rekening secara berkala
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Fitur notifikasi rekening akan sangat membantu dalam memantau transaksi keluar yang ada di rekening bank. Biasanya notifikasi ini akan dapat diterima melalui SMS atau email. Pengguna juga dapat mengecek riwayat transaksi dengan menggunakan mobil banking atau internet banking.
6. Cek keaslian telepon, akun media sosial, email dan website bank
Jika ingin menghubungi pihak bank atau instansi lainnya pastikan keaslian nomor atau akun yang akan dihubungi, agar tidak terjebak penipuan.
Baca Juga: Resep Tom Yum Seafood, Makanan Thailand yang Menggugah Selera
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News