MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, memperoleh penghargaan Nirwasita Tantra Tahun 2021 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Orang nomor satu di Pemkab Mojokerto ini dianggap berhasil merumuskan, dan menerapkan kebijakan atau program kerja sesuai dengan prinsip metodologi pembangunan berkelanjutan guna memperbaiki kualitas lingkungan hidup di wilayahnya.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Bongkar TPPU Narkoba Miliaran Rupiah
Penghargaan diserahkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mojokerto Zaqqi kepada bupati di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Senin (12/12/2022). Pada kesempatan yang sama, DLH Kabupaten Mojokerto juga menggelar penyerahan penghargaan lingkungan hidup dengan berbagai kategori.
Sejumlah kategori itu yakni Peka Kelola, Pusaka Lingkungan, dan Proper untuk perusahaan yang berada di Kabupaten Mojokerto, kategori Sekolah Adiwiyata Tingkat Kabupaten Mojokerto, Kategori Sekolah Hijau, dan kategori Desa Berseri.
Secara simbolis, bupati turut berkesempatan untuk menyerahkan penghargaan lingkungan hidup kepada 29 perusahaan dengan kategori Peka Kelola, 5 perusahaan dengan kategori Pusaka Lingkungan, 18 perusahaan dengan kategori Proper, 9 sekolah dengan kategori Sekolah Adiwiyata, 26 sekolah dengan kategori Sekolah Hijau, 2 desa dengan kategori Desa Berseri tingkat Pratama, dan 6 desa dengan kategori Desa Berseri tingkat Kabupaten Mojokerto.
Baca Juga: Dalam Sehari, Pemkab Mojokerto Raih 2 Penghargaan Pelayanan Publik Terbaik
Saat itu, Ikfina menjelaskan bahwa pada G20, salah satu isu yang diangkat adalah terkait masalah lingkungan hidup. Pada saat ini, masalah lingkungan hidup yang dihadapi oleh seluruh dunia yakni adanya anomali iklim yang yang berdampak pada ketersediaan bahan pangan untuk seluruh umat manusia.
"Perubahan iklim yang ditandai dengan anomali iklim yang membuat para petani di dunia ini mengalami kesulitan untuk bisa berproduksi secara normal, tentunya ini membuat ancaman yang luar biasa terhadap ketersediaan pangan untuk umat manusia di dunia. Sehingga, beberapa negara mengalami krisis ekonomi, krisis pangan, termasuk negara Indonesia," paparnya.
Ia mengatakan bahwa terdapat sekitar 1.400 industri yang beroperasi di Kabupaten Mojokerto, maka tentunya harus diatur dengan kebijakan-kebijakan pemerintah, bagaimana industri tersebut tidak hanya produksi secara ekonomi tetapi juga berperan dalam mempertahankan kelestarian lingkungan hidup.
Baca Juga: Polres Mojokerto Kota Ringkus Terduga Pelaku TPPO
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada perusahaan-perusahaan yang sedang melaksanakan peka kelola dengan sangat baik, dan kemudian ada yang sudah menjadi peserta proper dan tingkat provinsi, serta tingkat nasional lainnya," pungkasnya. (yep/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News