PALANGKARAYA, BANGSAONLINE.com - Misi dagang dan investasi yang dilaksanakan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Aula Jayang Tingang, Kota Palangkaraya, Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (14/12), sukses digelar.
Kegiatan itu diikuti oleh 153 peserta dari kedua provinsi dan menghasilkan sebanyak 40 transaksi dengan total nilai Rp293.589.000.000 atau Rp293,59 miliar.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
Gubernur Khofifah mengatakan kegiatan misi dagang Provinsi Jawa Timur merupakan upaya mempertemukan para pelaku usaha dari Jawa Timur dan provinsi mitra dalam menyebarluaskan potensi produk industri, perdagangan, perikanan, agribisnis, dan peluang investasi lainnya secara terintegrasi.
"Melalui pertemuan yang sangat produktif ini, saya harap kerja sama kedua provinsi akan terbangun dengan lebih produktif dan lebih produktif lagi karena tadi antar OPD dan institusi pelaku usaha di masing-masing provinsi sudah melakukan MoU," tuturnya.
"Hari ini, sampai pukul 16.45, misi dagang Jatim - Kalimantan Tengah mencatatkan transaksi mencapai angka Rp293.589.000.000 atau Rp293,59 miliar. Angka ini berhasil dicapai dari 40 transaksi dengan komoditi, antara lain daging beku, rokok, beras, damar, dan pakan ikan," ungkapnya.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
Menurut Gubernur Khofifah, misi dagang antara Jawa Timur dengan Kalimantan Tengah memiliki potensi yang sangat strategis. Hal ini dikarenakan transaksi perdagangan dari kedua provinsi di tahun 2021 mengalami surplus.
Rinciannya, perdagangan Jatim dengan Kalteng di tahun 2021 sebesar Rp5,53 trilliun dengan nilai penjualan Rp4,47 trilliun dan nilai pembelian senilai Rp1,06 trilliun," ujarnya.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
Setidaknya beberapa komoditas utama pembelian yang dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur. Antara lain pupuk, beras, makanan ternak, minuman kalori, sapi, sabun, kendaraan bermotor, produk makanan, susu bubuk murni, dan semen.
Sedangkan penjualan yang dilakukan Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur antara lain, minyak, kelapa sawit mentah, batu bara, kayu, karpet, alat elektronik, mesin pengolah data, tabung, pipa dan selang, pompa, konduktor listrik, dan udang.
Bahkan berdasarkan data BPS, surplus perdagangan barang dan jasa Jawa Timur lebih banyak disumbangkan oleh perdagangan antar daerah. Tercatat, sepanjang tahun 2021, kegiatan misi dagang Pemprov Jatim dengan provinsi lain menghasilkan transaksi dengan nilai Rp259 trilliun.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
"Hal ini tidak terlepas dari peran serta dan kerja sama yang baik dari provinsi-provinsi mitra, dalam mendukung perdagangan antar wilayah dengan Jawa Timur," katanya.
Tidak hanya itu, pada triwulan III 2022, Gubernur Khofifah mengatakan ekonomi Jawa Timur tumbuh 5,58 persen (y-o-y). Bahkan jika pertumbuhan dihitung nonmigas, maka tercatat 6,13 persen (YoY) dan merupakan pertumbuhan tertinggi se-Jawa.
Setidaknya terdapat tiga sektor yang menjadi penopang utama struktur ekonomi, yakni sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, dan sektor pertanian.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
"Sektor industri pengolahan memberikan kontribusi 30,12 persen terhadap PDRB Jatim, sektor perdagangan 18,69 persen, dan sektor pertanian sebesar 12,07 persen. Sedangkan 14 sektor lainnya memberikan kontribusi sebesar 38,77 persen terhadap PDRB Jawa Timur," jelasnya.
Lebih lanjut, langkah strategis yang dilakukan bersama salah satunya dengan melakukan misi dagang sekaligus misi investasi menjadi bagian dari percepatan di antara satu provinsi dan provinsi yang lain untuk lebih efektif, lebih efisien, lebih inovatif, dan bagian dari penguatan kolaborasi di antara kedua provinsi.
"Ini adalah cara mencangkok yang paling cepat. Mana yang lebih inovatif menularkan ilmunya, mana lebih kuat improvement-nya menularkan ilmunya. Cara ini, akan memberikan penguatan di masing-masing provinsi," tuturnya.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
"Insyaallah produktivitas dari pertemuan ini akan bisa kita bangun hari ini, ke depan dan seterusnya dengan format-format yang makin produktif diantara kedua provinsi," imbuhnya.
Mantan Menteri Sosial ini berharap misi dagang yang dilakukan hari ini bisa menjadi momentum untuk menemukenali berbagai potensi masing-masing daerah. Sebab, kebutuhan saat ini sangat banyak diproduksi di daerah-daerah Indonesia.
"Mudah-mudahan apa yang kita lakukan dua hari di Kalimantan Tengah memberikan penguatan kedua provinsi, peningkatan kualitas, peningkatan produktivitas, dan tentu persaudaraan yang harus kita bangun di antara setiap warga bangsa yang ada di negeri ini," pungkasnya.
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
Ke depan, Khofifah berharap ada kunjungan balik dari Provinsi Kalimantan Tengah ke Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas yang tidak sekadar bidang ekonomi, melainkan peningkatan sumber daya Mmnusia (SDM). Seperti MoU yang dilakukan antara BPSDM Provinsi Jawa Timur dan BPSDM Provinsi Kalimantan Tengah dengan mengirimkan beberapa aparatur sipil negara (ASN) untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional tingkat II (PKN II) ke Jawa Timur.
"Kami ingin sampaikan bahwa BPSDM Provinsi Jawa Timur tercatat di Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI adalah BPSDM dengan kualitas nomor 1 di Indonesia. Kami berterima kasih beberapa daerah kabupaten/kota di Kalimantan Tengah, melakukan PKN tingkat II di Provinsi Jawa Timur," tuturnya.
"Oleh karena itu, silakan mengirim ASN baik pelatihan pengawas maupun administrator karena ada beberapa kategorisasi pelatihan ataukah mereka yang sedang menyiapkan untuk PKN Tingkat II," tandasnya.
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Pada kesempatan yang sama, juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah tentang pembangunan daerah yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Timur dan Wakil Gubernur Prov. Kalimantan Tengah.
Acara dilanjutkan dengan penandatanganan sejumlah perjanjian kerja sama (PKS) antara Kepala OPD Provinsi Jatim dengan Kepala OPD Provinsi Kalteng yang disaksikan oleh Gubernur Khofifah dan Wagub Kalteng Edy Pratowo.
Selain itu, Gubernur Khofifah turut menyaksikan penandatanganan komitmen transaksi perdagangan antara pelaku usaha yang ada di Jatim dan Kalteng. Selanjutnya, rombongan mengunjungi display booth pelaku usaha yang ikut serta dalam misi dagang kali ini.
Turut hadir Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Kalteng Ona Aster Bunawati, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Jatim Iwan, Kanreg OJK Regional IX Kalimantan Tengah Otto Fitriandy, para BUMD Jatim dan Kalteng, serta para organisasi pengusaha.
Di akhir, Gubernur Khofifah menyampaikan terima kasih atas sambutan dan kerja sama yang baik dari Pemprov Kalimantan Selatan.
"Semoga kerja sama selanjutnya dapat terus kita tingkatkan lebih baik lagi," pungkasnya. (dev/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News