Atasi Cemas, Anggota PWI Mojokerto Raya Ikuti Kelas Moderator

Atasi Cemas, Anggota PWI Mojokerto Raya Ikuti Kelas Moderator Roul Amrullah berbica di kelas diklat moderator. Acara bagi anggota PWI ini kerja sama dengan Diknas Kota Mojokerto. Foto: YUDI EKO PURNOMO/ BANGSAONLINE.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Gugup telah menjadi momok menakutkan bagi pemula ketika didaulat menjadi pembicara di ruang publik (). Pada kebanyakan awam, perasaan grogi kerap berkecamuk manakala kita dihadapkan dengan banyak audiens.

Permasalahan tersebut coba dipecahkan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto Raya melalui pendidikan dan latihan moderator bagi anggotanya. Acara yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kota Mojokerto pada Jumat (16/12/2022) tersebut merupakan kerja sama organisasi profesi tertua di Indonesia dengan dinas pendidikan setempat.

Baca Juga: Kantongi Suara Mutlak, Amin Nahkodai PWI Mojokerto Periode 2024-2027

Diklat dengan tema yang cukup menarik tersebut menghadirkan dua narasumber yang cukup berkompeten. Yakni Raul Amrullah, seorang pembicara dari Pemkab Mojokerto dan Say Mala Muzaky, seorang master of ceremony dan penyiar radio. Acara ini sendiri diikuti puluhan pewarta dari media cetak, TV, dan siber.

"Ada anggapan kesuksesan seorang pembicara ditentukan hanya oleh bakat. Namun itu tidak sepenuhnya benar, faktor lingkungan dan latihan juga sangat berpengaruh," papar Roul.

Menurut dia, problem nervous, teknik , dan penguasaan materi dalam berbicara dapat ditekan dengan berbagai cara.

Baca Juga: Jalin Sinergi dengan PWI, Bawaslu Kabupaten Mojokerto Gelar Sarasehan

"Misalnya dengan persiapan latihan dan pengalaman. Satu yang penting adalah memiliki mindset demam panggung adalah hal yang wajar," jelasnya.

Ia mengungkapkan sejumlah cara meraih kepercayaan diri. Misalnya, dengan tidak takut gagal dan mengingat sukses masa lalu. Satu hal yang penting menurutnya adalah datang awal dan menguasai situasi.

Sementara itu, dalam pemaparannya, Say Mala Muzaky menjelaskan tiga hal dasar untuk tampil sebagai pembicara. Yakni teori dasar komunikasi, olah vokal teknik presentasi. Dengan dikuasainya ketiga teknik tersebut maka tujuan komunikasi dapat tercapai.

Baca Juga: Kades Duyung Bantah, Anaknya Disebut Pernah Ancam Warga

Yakni penyampaian informasi, perubahan perilaku, dan perubahan sikap. Zaky yang juga penyiar radio Maja FM tersebut menjelaskan beberapa pointer dalam . Di antaranya adalah artikulasi, intonasi, dan aksen.

"Kunci seorang moderator ditentukan dalam 120 detik pertama. Dalam waktu krusial tersebut seorang pembicara harus benar-benar memanfaatkan peluang agar diterima dan menyakinkan publik," imbuhnya.

Lebih detail, ia menjelaskan bahwa teori dalam berkomunikasi wajib memenuhi sejumlah kreteria. Seperti variasi suara, ekspresi wajah, kontak mata, dan bahasa tubuh. "Suara harus bervariasi, jangan bicara secara datar sehingga menghilangkan mood dari audiens," tandasnya.

Baca Juga: Berbagi Kebahagiaan, Gus Barra Berikan Parsel Lebaran ke Awak Media

Artikulasi juga dibahas. Seperti bicara sesuai kebutuhan, bicara cepat jika menunjukkan antusiasme dan urgensi, bicara lambat ketika melakukan penekanan dan memberikan jeda dalam penekanan. (yep/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO