SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Penghargaan tertinggi pendidikan jenjang SMA kembali digelar di Surabaya, Jumat (16/12) malam. Ajang bergengsi tiap tahun yang digelar Dinas Pendidikan Jawa Timur ini memberikan penghargaan melalui SMA awards bagi satuan pendidikan, hingga peserta didik yang dituntut kritis, mandiri, berkebhinekaan, dan memunculkan inovasi untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila.
Setidaknya ada 35 bidang yang dilombakan. Di antaranya lomba OSIS Eksis, Monolog, Teater, Podcast, Cerdas Cermat Kebangsaan, Kompetisi Sains, Duta Pelajar Putra dan Putri, Komik Strip, Fotografi, dan Menyanyi Solo. Selain itu, terdapat penghargaan khusus yang meliputi Juara Umum SMA Award 2022, Most Excited SMA Award 2022, SMA Double Track Terbaik, Sekolah Inspiratif, dan Sekolah Empresif.
Baca Juga: Khofifah: Tahun Baru Jadi Momentum Refleksi, Waspada Cuaca Ekstrem saat Liburan
Dalam kesempatan ini, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Jawa Timur juga memberikan penghargaan kepada Sri Widiati dan Asri Widiapsari sebagai "Person Honored In Top Standard of Education in East Java".
Terkait ajang ini, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menyebut Jawa Timur menemukan "teladan baru" pendidikan untuk program double track. Yakni dinobatkannya SMAN 1 Pronojiwo Kabupaten Lumajang sebagai SMA double track terbaik. Apalagi Pronojiwo menjadi salah satu daerah terdampak erupsi gunung Semeru.
Gubernur perempuan pertama di Jatim ini menyebut, adanya kategori juara umum 2022, most excited SMA award 2022, SMA double track terbaik 2022, sekolah inspiratif, dan sekolah empresif begitu spesifik.
Baca Juga: Khofifah Raih Penghargaan dari Kementerian PPPA di Puncak Peringatan Hari Ibu 2024
"Saya rasa ini tidak bisa dibikin agregat. Masing-masing bidang lomba butuh talent yang sesuai dengan bidang tersebut. Dunia ini memang makin spesifik dan tidak bisa generalisasi. Apa yang dilakukan Kepala Dinas Pendidikan Jatim dan tim serta dewan juri bekerja menyiapkan masa depan dengan spesifikasi yang dibutuhkan saat ini," terang dia.
Dijelaskan Khofifah, ada PR bagi Jawa Timur bahwa lulusan SMA lebih dari 50 persen tidak melanjutkan ke perguruan tinggi. Padahal pendidikan menjadi bagian penting untuk membangun peradaban dunia ke depan. Dan peradaban dunia harus dikuasai diwarnai dengan nilai-nilai yang menjunjung tinggi derajat kemanusiaan dan kebhinnekaan.
Kishore Mahbubani, dikatakan Khofifah, pernah meprediksi pegerakan dunia berasal dari negara Timur Tengah, kemudian ke Eropa, Amerika, dan Asia.
Baca Juga: Hadiri Haul Ke-15 di Ciganjur, Khofifah Kenang Sosok Gus Dur Sebagai Pejuang Kemanusiaan
"Ini prediksi tahun 2009 dan Indonesia saat itu belum mampu menangkap peluang itu. Korea menjadi negara yang bisa menangkap peluang peradaban tersebut," terangnya.
Di tahun 2019, kembali Kishore Mahbubani memprediksi peradaban dunia yang mempunyai peluang menangkap adalah Indonesia. Karenanya, Khofifah mengajak stakeholder pendidikan untuk memperkuat kerja sama diberbagai bidang agar bisa mewarnai peradaban dunia dengan nilai kemanusiaan, perdamaian, serta penghormatan antar sesama.
"Mari membangun penguatan di berbagai bidang, sektor pendidikan dengan bangunan perdamaian, pendidikan dengan industri, dan pendidikan dengan teknologi, pendidikan dengan budaya. Bagaimana Indonesia menangkap dan mewarnai peradaban dunia. Tentu berharap kita optimis bahwa jika Indonesia menangkap peradaban dunia. Jatim memenangkan itu, karena warna yang bawa adalah kebhinekaan, nusantara, dan kemanusiaan," tegasnya.
Baca Juga: Khofifah: Kasih Ibu Sepanjang Masa, Hormatilah dan Berbaktilah Selagi Ada
Karena itu, Khofifah berpesan kepada para siswa yang meraih penghargaan SMA awards, pada saatnya memangku jabatan apa pun, sekolah setinggi apa pun, pada profesi apa pun, untuk tetap mencintai tanah air, Indonesia.
"Setinggi apa pun anak-anak melanjutkan pendidikan tertinggi, baik di Indonesia ataupun luar negeri. Di manapun profesi kalian, cintai negeri, jaga negeri ini, jaga Pancasila, jangan pernah pindah ke lain hati," pesan Gubernur Khofifah.
Direktur SMA Kemdikbud Ristek Winner Jihad Akbar mengungkapkan, jika pihaknya memberikan apresiasi tertinggi kepada Dindik Jatim yang telah menyelenggarakan kegiatan ini. Sebab, memberikan wadah kompetensi siswa diberbagai bidang, baik seni, olahraga serta bidang spesifik kekinian yang dibutuhkan industri 4.0 dan era disrupsi. Juga berkaitan dengan kesuksesan peserta didik.
Baca Juga: Peringatan HKSN 2024, Khofifah Ajak Masyarakat Perkuat Solidaritas Antar Sesama
"Provinsi Jatim dikenal di tingkat nasional memiliki prestasi luar biasa. Salah satunya, melalui OSN (sekarang KSN) dan OPSI yang menjadi juara umum dan beberapa tahun terakhir provinsi Jatim mendominasi juara umum," terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur, Wahid Wahyudi, menyebut SMA awards ini sebagai wadah pengembangan kapasitas dan kreativitas siswa. Antusias siswa pun cukup tinggi. Yakni sebanyak 17.304 pelajar se Jawa Timur mengikuti 35 bidang lomba untuk memperebutkan penghargaan SMA awards. Jumlah tersebut kata Wahid, meningkat signifikan jika dibanding tahun lalu yang hanya 14.903 pelajar.
"Ini membuktikkan bahwa siswa-siswi kita menyukai kompetisi. Dan kita mewadahi itu untuk mengembangkan kualitas mereka dalam mengukir prestasi," ujarnya.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Wahid menambahkan penghargaan insan pendidikan jenjang SMA ini untuk menggali potensi akademik dan nonakademik siswa serta inovasi sekolah. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News