PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Polres Probolinggo menggelar pemusnahan ribuan barang bukti obat keras berbahaya (okerbaya) berupa pil koplo, sabu-sabu, serta ribuan minuman keras (miras), dan arak. Pemusnahan itu dilakukan usai menggelar apel gabungan persiapan pengamanan natal dan tahun baru (nataru), Kamis (22/12/2022).
Pemusnahan barang bukti hasil ungkap kasus itu digelar di Alun-Alun Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Selain kapolres, Wakil Bupati Probolinggo Timbul Prihandjoko juga hadir dalam acara itu.
Baca Juga: Urine Positif Sabu, Ketua KONI Probolinggo Ditangkap Tak Bareng Istri, Tapi dengan 2 Orang ini
Adapun rincian obat berbahaya yang dimusnahkan seperti pil tryhexipendyl sebanyak 10 ribu butir, pil dextro sebanyak 20 ribu butir, serta arak sebanyak 877 botol dan miras berjenis anggur sebanyak 228 botol.
Pemusnahan barang bukti okerbaya dilakukan dengan cara diblender. Sementara, untuk ribuan miras digilas menggunakan mobil stum.
Kapolres Probolinggo, AKBP Tengku Arsya Khadafi, mengatakan pemusnahan barang bukti hasil kejahatan ini merupakan bentuk perang kepolisian terhadap penyalahgunaan narkoba dan minuman keras atau miras.
Baca Juga: Ketua KONI Kota Probolinggo Bersama Istri yang Juga ASN Ditangkap Polisi Karena Sabu-Sabu
"Ini merupakan upaya kami dalam rangka menjaga Probolinggo tetap aman. Dikarenakan, penyalahgunaan narkoba dan miras ini merupakan salah satu pencetus terjadinya tindak pidana seperti pencurian, kekerasan, dan asusila yang terjadi karena penggunaan narkoba itu," ujar Arsya saat dikonfirmasi, usai pemusnahan.
Selain narkoba dan miras, pihaknya juga melakukan penindakan terhadap penggunaan knalpot brong. Ada puluhan knalpot brong dan velg tidak standar yang telah disita petugas.
"Karena ini juga menjadi salah satu pemicu benturan fisik antara sesama komunitas maupun kelompok masyarakat, karena suaranya yang cukup bising dan mengganggu," tegasnya.
Baca Juga: 3 Bulan Terakhir, Polres Probolinggo Kota Rilis Puluhan Tersangka Kriminal
Ia mengimbau masyarakat agar merayakn tahun baru dengan tertib. "Silakan merayakan, tapi tidak ada masyarakat yang menggunakan knalpot brong, karena ini memicu adanya gesekan di lapangan," pesannya.
Hadir pula Kajari David Duarsa Palapa, Dandim Letkol Infantri Arif Budi Cahyono, ketua PN, dan Ketua DPRD Andi Suryanto. (ndi/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News