SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah melaunching program 1.000 Santri One Pesantren One Product (OPOP) Digipreneur di Dyandra Convention Center, Surabaya.
Agenda tersebut menjadi implementasi komitmen orang nomor satu di Jawa Timur ini dalam mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan, khususnya dalam hal pengembangan entrepreneurship di lingkungan pesantren.
BACA JUGA:
- Human Capital Index Jadi Pengukur Kinerja Pemerintah, Khofifah Ajak Pihak Terkait Bersiap
- Kofifah Serahkan Buku Konsep 'Jalan Pendidikan Menuju Indonesia Maju 2034' pada Kadisdik Jatim
- Khofifah Ajak Muslimat NU di Kabupaten Malang Jadi Garda Terdepan Turunkan Stunting
- Polsek Gubeng Tertibkan Judi Merpati di Pucang
"Lewat peluncuran 1.000 Santri OPOP Digipreneur ini, kita ingin mencetak generasi santri mandiri yang mampu menjawab tantangan di masa depan, khususnya era ekonomi digital," kata Khofifah melalui rilis yang diterima BANGSAONLINE.com, Senin (26/12/22).
"Karena program ini akan mengawinkan potensi santri dengan potensi kewirausahaan. Bahkan bukan hanya santrinya saja yang nantinya akan mendapatkan multiplier effect tapi juga pesantrennya dan lingkungan di sekitar pesantren," imbuhnya.
Ia menegaskan, program OPOP Digipreneur yang diberikan pada santri di Jawa Timur akan menyiapkan mereka untuk akrab dengan media digital khususnya internet. Sebab, teknologi menjadi hal yang tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia saat ini.
Ini semakin kuat dengan prediksi Jack Ma, founder Alibaba, yang menyebutkan bahwa di tahun 2030 mendatang pelaku UMKM dunia 99 persen akan bergerak akan dunia online. Dan dari jumlah itu, 85 persennya akan melakukan kegiatan jual beli nya lewat e-commerce.