KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Proses revitalisasi alun-alun sudah memasuki tahap finishing. Termasuk pemasangan Payung Madinah yang bakal jadi ikon baru Kota Pasuruan, sudah dalam tahap uji coba.
Dalam rangka menyukseskan proses operasi wajah Alun-Alun Kota Pasuruan, Wali Kota Saifullah Yusuf mengundang para pedagang kaki lima (PKL) yang selama ini berjualan di sekitar alun-alun. Mereka dihadirkan di Gedung Gradika Pemkot Pasuruan untuk menyimak paparan Gus Ipul -sapaan Wali Kota Pasuruan- terkait konsep penataan alun-alun, Senin (26/12/2022).
Baca Juga: Harapan Plt Wali Kota Pasuruan saat Buka Kongres Asosiasi PSSI
Dalam kesempatan itu, Gus Ipul juga memberikan kesempatan kepada para PKL untuk menyampaikan aspirasinya terhadap penataan alun-alun. Sehingga, penataan PKL mendapatkan konsep yang ideal, baik dari sisi masyarakat maupun pedagang.
Di tempat yang sama, Gus Ipul juga menyerahkan bantuan rombong bertuliskan 'Madinah Van Java' secara simbolis kepada perwakilan PKL.
"Nantinya PKL yang terdata secara resmi akan mendapatkan bantuan berupa gerobak dorong yang dapat dipakai berjualan," ujar Gus Ipul.
Baca Juga: Upacara Hari Ibu ke-96, Ketua GOW Kota Pasuruan Dukung Perempuan Berdaya untuk Indonesia Emas
Mantan Wakil Gubernur Jatim itu berharap upaya Pemkot Pasuruan untuk mempercantik alun-alun dapat meningkatkan rezeki PKL yang selama ini berjualan di kawasan sekitar. Namun, ia juga mengingatkan sejumlah hal kepada PKL.
"Dulu PKL berdagang seenaknya, sekarang pedagang harus ikut jaga kebersihan, ketertiban, dan kenyamanan agar pembeli lebih kerasan dan belanjanya lebih banyak," ujar Gus Ipul yang diamini oleh PKL yang hadir.
Baca Juga: Plt Wali Kota Pasuruan Hadiri Peresmian Kampung Bahari Nusantara di Kelurahan Tambaan
Ia menegaskan, lingkungan alun-alun yang kotor akan menyebabkan pengunjung risih untuk berlama-lama singgah. Mereka pun tidak nyaman saat jajan. Akibatnya, tidak banyak uang yang dibelanjakan kepada para pedagang dan membuat kemajuan ekonomi melambat.
"Saat ini dengan kondisi alun-alun yang sudah nyaman, didukung adanya Payung Madinah dan toilet yang nyaman, salah satunya akan menguntungkan pedagang," katanya.
Trotoar yang menjadi hak pejalan kaki.pun tak luput dari perhatian Gus Ipul. Ia mewanti-wanti kepada PKL yang hadir agar tidak lagi menggunakan trotoar untuk menggelar lapaknya.
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Optimalkan Elektronifikasi, QRIS Jadi Fokus Pembahasan
"Trotoar tidak dibolehkan untuk gelar dagangan atau tempat orang makan. Parkir juga tidak boleh di trotoar. Kami akan atur juga arus lalu lintas becak agar nantinya pengunjung yang turun dari becak, juga sebaliknya, akan melewati deretan PKL," tegas wali kota.
Sosialisasi penataan PKL ini disambut baik oleh pedagang yang hadir. Mereka mengapresiasi konsep penataan yang dilakukan oleh pemkot dan memanfaatkan kegiatan itu untuk menyampaikan unek-unek. Aspirasi yang disampaikan rata-rata tentang pengaturan jam operasional berjualan, pengoptimalan fungsi paguyuban pedagang, serta penataan parkir yang tidak merugikan PKL.
Gus Ipul pun berusaha mengakomodir aspirasi para pedagang dengan berjanji segera membahasnya bersama jajaran terkait. Dirinya meminta para pedagang untuk mengedepankan musyawarah dalam menghadapi berbagai persoalan nantinya. (par/rev)
Baca Juga: Di Opening Sandang Ayu Plaza, Pj Wali Kota Pasuruan Ajak Investor Berinvestasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News