TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung mencatat petani asal Tulungagung yang masuk Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) sebanyak 141.086 jiwa di tahun 2022, sedangkan, tahun 2023 jumlahnya diperkirakan turun hingga 94.090 jiwa.
Menurut Kepala Bidang (Kabid) Penyuluhan, Dinas Pertanian (Dispertan) Kabupaten Tulungagung, Tri Widyono Agus Basuki mengatakan, penurunan jumlah petani disebabkan banyak faktor.
Baca Juga: Kurang dari 24 Jam, Polresta Sidoarjo Tangkap Suami yang Bunuh Istri di Krian
"Penurunan petani yang terdaftar pada E-RDKK 2023 mencapai 46 ribu petani dibandingkan pada tahun ini," katanya pada Senin (27/12/2022)
Menurutnya, salah satu alasan yang melatar belakangi adalah adanya aturan pembatasan jumlah pupuk bersubsidi pada tahun 2023.
Sedangkan pada tahun 2023 mendatang, hanya ada dua jenis pupuk disubsidi oleh pemerintah, yaitu pupuk NPK dan Urea.
Baca Juga: Warga Tulungagung Meninggal, Diduga Keracunan Nasi Hajatan dari Blitar
Sementara alasan lainnya adalah identitas petani tidak jelas dan sebagian petani mengaku belum berminat mendapatkan pupuk bersubsidi pemerintah.
"Tentunya kalau mereka tidak mendaftar, mereka tidak akan menerima pupuk subsidi dari pemerintah untuk tahun depan," terang Oky sapaan akrabnya
Alokasi pupuk bersubsidi pemerintah rinciannya sebagai berikut, jeni pupuk Urea sebanyak 30.000 Ton, untuk pupuk NPK sebanyak 17.000 Ton, sedangkan pupuk NPK khusus 121.000 Ton.
Baca Juga: Promosikan Judi Online, Selebgram Asal Tulungagung Diamankan Polisi
Namun, pada pupuk jenis NPK formula khusus hanya diberikan kepada petani kakao di Kecamatan Kalidawir Tulungagung.
"Kalau bukan petani kakao tidak bisa dapat pupuk itu," jelasnya
Oky memastikan, jika semua petani terdaftar pada sistem E-RDKK tahun 2023 akan mendapatkan pupuk bersubsidi sesuai dengan jumlah yang telah di tetapkan. (fer/sis)
Baca Juga: Diduga Depresi, Seorang Ayah di Tulungagung Tega Bunuh Anak Kandungnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News