KOTA MADIUN, BANGSAONLINE.com - Namanya Pujianto. Pria paruh baya berusia 57 tahun itu adalah pekerja kebersihan di Pasar Besar Kota Madiun (PBM). Tugasnya menyapu dan mengepel lantai PBM untuk memastikan kondisi pasar tetap bersih.
Walau hanya sebagai tukang kebersihan di PBM, namun kesahajaannya bisa menjadi teladan hidup kita sebagai makhluk sosial.
Baca Juga: RS Hermina Kota Madiun Kembali Gelar Pelatihan Pertolongan Korban Kecelakaan untuk Driver Ojol
"Urip kuwi mung sak dermo nglampahi, Mas. (Hidup itu hanya sekadar menjalani, Mas)," tuturnya di sela istirahat menjalani aktivitas mengepel lantai PBM, Kamis (5/1/2023).
Ia menceritakan telah bekerja di PBM lebih dari 10 tahun. Walau tak diangkat menjadi PNS, menurutnya upah yang didapatkan sudah cukup untuk membuat dapurnya selalu mengebul.
Baca Juga: Peduli Terhadap Lingkungan, PT KAI Daop 7 Tanam 653 Pohon di 34 Lokasi
Sedangkan saat ditanya terkait peralatan mengepel yang masih manual, ia mengaku sudah pernah mengusulkan penggunaan peralatan yang lebih modern.
"Nek gawe sarung tangan merese gak iso atus mas. Pernah tak usulne gawe sing apik. Tapi disukani ngeneki, yo ditompo. (Kalau pakai sarung tangan perasannya tidak bisa kering mas. Pernah saya usulkan menggunakan yang lebih modern. Tapi dikasih yang ini, ya diterima saja)," lanjutnya.
Memang kalau dilihat, cara memeras alat pel dengan manual sangatlah tidak higienis. Terlihat air berwarna hitam.
Baca Juga: SMPN 5 Kota Madiun Dapat Makan Bergizi Gratis di Hari Peluncuran Serentak
Namun, Pujianto tak mengeluh. Menurutnya, hidup akan terasa damai bila kita bisa menerima serta menjalani apa yang ada.
Ditanya waktu kerja, ia mulai bekerja pukul 6 pagi hingga 11 siang dan mendapat libur sehari tiap minggunya. Baginya, semua itu sudah sepadan. (dro/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News