Pemanasan Global dan Dampak Buruknya Bagi Kehidupan Manusia dan Lingkungan

Pemanasan Global dan Dampak Buruknya Bagi Kehidupan Manusia dan Lingkungan Reboisasi menjadi salah satu cara mencegah pemanasan global (Pexels)

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Bumi adalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan habitat dan tempat tinggal untuk berbagai makhluk hidup yang ada di dunia, termasuk manusia. Namun, semakin hari yang kita tempati semakin memanas akibat .

Pemanasan global sendiri merupakan suatu fenomena global yang disebabkan oleh aktivitas manusia terutama yang berkaitan dengan kegiatan alih guna lahan dan penggunaan bahan fosil. Kegiatan yang dilakukan secara terus menerus menghasilkan gas-gas yang semakin lama semakin banyak jumlahnya di atmosfer, terutama gas karbon dioksida (CO2) melalui reaksi yang disebut .

Baca Juga: Dampak dan Pengertian dari Fenomena Solstis 22 Desember 2022

Efek rumah kaca () merupakan suatu istilah yang erat kaitannya dengan karena adanya peningkatan suhu akibat suhu panas yang terperangkap di dalam atmosfer . Contoh dalam kehidupan sehari-hari seperti rumah kaca yang berguna untuk melindungi kehangatan suhu tanaman di dalamnya. Adanya pantulan sinar matahari oleh benda-benda di dalam rumah kaca yang terhalang oleh dinding kaca mengakibatkan udara panas tidak dapat keluar (), menjadi penyebab meningkatnya suhu dalam rumah kaca.

Apa yang menjadi pemicu ?

Efek rumah kaca juga bisa terbentuk di atas permukaan . Hal ini disebabkan karena sekitar 25% tenaga atau energi matahari yang masuk ke dipantulkan oleh awan dan partikel lain di atmosfer, 25% diabsorpsi awan, 45% lainnya diserap permukaan , dan 5% sisanya dipantulkan kembali oleh permukaan .

Baca Juga: Tanaman Mangrove sebagai Mitigasi Pemanasan Global

Energi matahari yang telah diserap akan dikirim kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh permukaan . dan juga awan. Namun, energi tersebut bisa terhalang oleh karbon dioksida (CO2) dan gas lainnya yang ada di atmosfer . Salah satu faktor terjadinya adalah banyaknya CO2 di udara.

Sebetulnya tumbuhan akan menyerap zat CO2 yang dibutuhkan untuk melakukan proses fotosintesis. Akan tetapi, karena semakin berkurangnya lahan hijau dan hutan memicu kadar CO2 di atmosfer tidak terkendali. Faktor lainnya adalah seperti polusi bahan bakar, gas industri, dan gas metana yang diproduksi dari sampah plastik.

Apa dampak yang ditimbulkan dari ?

Baca Juga: Peringatan Hari Air Sedunia ke-30 di Pamekasan, Tanam Pohon dan Tabur Benih Ikan di Waduk Samiran

Suhu yang naik dapat mengakibatkan sejumlah dampak buruk bagi ekosistem dan lingkungan karena adanya perubahan iklim dunia.

Mencairnya glasier dan es di kutub menjadi salah satu dampak yang ditimbulkan dari . Proses ini akan menyebabkan tingginya permukaan air laut dan membuat sebagian wilayah terendam air laut.

Contoh dampak buruk lainnya dari adalah seperti hilangnya terumbu karang, kepunahan berbagai spesies, curah hujan yang tinggi, kegagalan panen, hingga penipisan lapisan ozon pada atmosfer .

Baca Juga: Hijaukan 1 Hektare Lahan Hutan, Ribuan Pohon Fokus Ditanam ke Lereng Gunung Wilis

Bagaimana cara kita dapat menanggulangi ?

Berbagai cara dapat kita lakukan untuk menanggulangi permasalahan yang sudah sejak lama ini. Salah satunya adalah dengan menekan penggunaan bahan bakar fosil seperti batu bara dan minyak. Pasalnya, pemakaian bahan bakar fosil merupakan penyebab terbesar tingginya kadar CO2 di .

Kemudian dengan melakukan , yaitu proses penghijauan kembali hutan yang telah gundul dan memperluas lahan hijau. Dengan begitu, tumbuhan akan menyerap CO2 dan memangkas dampak . Gerakan Satu Juta Pohon juga merupakan upaya untuk penyelamatan hutan dan pelestarian lingkungan.

Baca Juga: Jaga Ketersediaan Air Tanah, Bupati Madiun Bersama Jajaran dan Forkopimda Lakukan Reboisasi

Mengurangi penggunaan pemakaian plastik yang seminimal mungkin untuk menghindari tumpukan limbah plastik yang bisa menciptakan gas metana. Selain itu, sulitnya limbah plastik yang terurai oleh lingkungan bisa menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan atau kesehatan tubuh. (git)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO