Pembangunan Belum Rampung, Atap Pendopo Sumberglagah Ambruk

Pembangunan Belum Rampung, Atap Pendopo Sumberglagah Ambruk Atap Pendopo Desa Sumberglagah ambruk saat proses pembangunanĀ berlangsung.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Atap Pendopo Balai , Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan yang masih tahap pengerjaan oleh pihak desa setempat tiba-tiba ambruk.

Padahal, saat atap tersebut ambruk, tidak ada angin kencang maupun hujan. Informasi yang diperoleh, kejadian tersebut berlangsung Senin (10/1) kemarin.

Baca Juga: Proyek PLN Tak Punya Amdal dan Menabrak Tata Ruang, Aktivis: Hentikan Sebelum Perizinan Tuntas

Ketika itu, pekerja sedang menggarap atap pendopo yang terbuat dari baja ringan atau galvalum. Saat para pekerja sedang sibuk menguatkan bagian atap, tiba-tiba penopang tersebut ambruk.

Akibatnya, dua pekerja yang sedang menggarap menjadi korban. Mereka dikabarkan mengalami luka-luka.

Sontak, ambruknya bangunan tersebut pun menjadi tanda tanya lantaran kondisi atas tersebut masih tahap pemasangan genteng.

Baca Juga: Revitalisasi Pasar Wisata Cheng Hoo Terancam Gagal, Penawar Tunggal PT AJTTP Tak Lulus

Camat Rembang, Firdaus Handara, membenarkan kejadian tersebut saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com. Menurutnya, proyek pembangunan Pendopo tersebut dianggarkan sebesar Rp140 juta pada tahun 2022.

Anggarannya berasal dari bantuan keuangan khusus (BKK). Dana tersebut digunakan untuk pembangunan atap dan lantai.

"Kita memang belum mendapat laporan soal ambruknya bangunan atap Balai . Tapi kita jemput bola setelah mendapat informasi dari masyarakat untuk memastikan kebenarannya," ujar Firdaus.

Baca Juga: LSM Jimat Minta Ada Uji Publik Dokumen Lelang Proyek Revitalisasi Pasar Cheng Hoo

Ia mengaku belum mengetahui pemicu ambruknya atap tersebut. Pasalnya, saat kejadian kondisi cuaca sedang cerah.

"Kalau ditanya soal kontruksi, kami tidak tahu. Kami akan konsultasikan terlebih dahulu dengan dinas terkait," bebernya.

Terpisah, Kepala DPMD Ridho Nugroho yang dikonfirmasi soal ambruknya atap Pendopo Desa Sumbergalah mengatakan bahwa pengasawan penggunaan BKK ke desa merupakan tugas inspektorat dan kecamatan.

Baca Juga: Anggota DPRD Kabupaten Pasuruan ini Siap Hadapi Pengganggu Proses Lelang Proyek

"Kita hanya proses pencairan anggaran setelah semua persyaratan terpenuhi," ujarnya.

Pihaknya mengaku masih menunggu laporan resmi dari pihak desa dan kecamatan terkait penyebab ambruknya bangunan pendopo tersebut. Apakah dikarenakan bencana atau faktor lain.

"Kalau misalnya ambruknya disebabkan nonbencana, maka ada kewajiban pihak desa atau penerima bantuan BKK untuk mengganti bangunan yang baru," jelasnya.

Baca Juga: Kadisperindag Pasuruan Berharap Revitalisasi Pasar Cheng Hoo Berjalan Lancar

Hingga berita ini diturunkan, pihak pemerintah desa setempat belum bisa dikonfirmasi. Fathur, Kepala belum membalas pesan yang dikirimkan oleh wartawan BANGSAONLINE.com. (bib/par/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO