BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Berdasar data yang dihimpun melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Bangkalan masih tinggi dengan jumlah penduduk miskin mencapai 196,11 ribu jiwa, hal ini membuat Kota Dzikir dan Sholawat menempati urutan kedua daerah termiskin di Jawa Timur (Jatim).
Kepala BPS Bangkalan, Moch Sonhaji, mengatakan bahwa kabupaten dengan penduduk miskin tertinggi berdasarkan persentase jumlah keseluruhan penduduk, yaitu Sampang 21,61 persen dengan jumlah penduduk miskin 217,97 ribu jiwa, kemudian di posisi kedua disusul Bangkalan dengan persentase 19,44 persen jumlah penduduk miskin 196.11 ribu jiwa.
Baca Juga: Kontribusi Aktif dalam Penyelenggaraan Statistik Sektoral, BPBD Kota Batu Sabet 2 Penghargaan ini
"Angka tersebut terbilang lebih rendah dari tahun 2021 yang mencapai 21,57 persen. Artinya, terdapat penurunan 2,13 persen dibanding Kabupaten Sampang, kita masih lebih baik," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (16/1/2023).
Kemudian, lanjut Sonhaji, di bawah Bangkalan masih ada Sumenep dengan persentase 18,76 persen jumlah penduduk miskin 206,2 ribu jiwa, dan disusul Kabupaten Probolinggo dengan persentase 17.12 persen dengan jumlah penduduk miskin yaitu sebanyak 203,23 ribu jiwa.
"Probolinggo berdasar persentase data jumlah penduduk menempati paling bawah, maklum saja jumlah penduduknya tak terlalu banyak," ungkapnya.
Baca Juga: Canangkan Kelurahan Cantik, Pemkot Kediri Siapkan Agen Statistik di Tiap Kelurahan
Dari jumlah pengambilan data tersebut, BPS Bangkalan melakukan blog sensus yang mana ditentukan pengambilan sampel dan dilaksanakan secara random oleh pusat.
"Data periode ini diupdate di Bulan Maret, angka kemiskinan di setiap daerah pasti berbeda, banyak faktor yang mempengaruhi nilai tersebut, seperti di antaranya pertumbuhan konsumsi rumah tangga, industri besar di sekitar wilayah, ataupun hasil bumi apabila mayoritas penduduk merupakan petani," pungkasnya. (mil/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News