TULUNGAGUNG, BANGSAONLINE.com - Meskipun angka kasus positif Covid-19 di Tulungagung menurun drastis dan PPKM telah dicabut oleh Presiden Joko Widodo, gebyar vaksin massal tetap dilakukan.
Hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tulungagung, tak ingin lengah. Sehingga, gerakan vaksin massal pada dosis lanjutan atau booster, terus dilakukan.
Baca Juga: Langkah Besar Menuju Geopark Nasional: Tulungagung Menanti Pengakuan Dunia
Bupati Tulungagung, Maryoto Birowo mengatakan, gerakan mobilisasi yang dilakukan oleh Forkopimda, merupakan suatu upaya dalam memberikan proteksi terhadap warga. Dengan melakukan vaksinasi imunitas meningkat, sehingga dapat mencegah penyebaran kembali Covid-19.
"Oleh karena gerakan Boster ini, semakin banyak yang di Booster maka akan semakin baik, Masyarakat pun dapat terlindungi usai vaksin," katanya usai melakukan pemantauan vaksinasi massal di Alun Alun Tulungagung, Jumat (20/1/2023).
Sementara itu, Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto mengatakan, dengan dilaksanakannya gerakan vaksin booster ini, merupakan upaya mengembalikan imunitas dan sebagai proteksi klinis, apabila ada yang terkena Covid-19.
Baca Juga: Respons Komisi I DPRD Trenggalek soal Pulau yang Diklaim Pemkab Tulungagung
"Karena PPKM sudah tidak diberlakukan kembali, masyarakat tetap wajib meningkatkan capaian vaksinasinya, untuk proteksi apabila terkena COVID-19," tuturnya
Ia menyebut, capaian vaksinasi di Tulungagung untuk dosis ke-3 atau booster, ternyata baru mencapai di angka 30 persen saja, sehingga akselerasi percepatan vaksinasi, akan dilakukan sampai memasuki bulan februari mendatang.
"Pada kesempatan ini mengadakan akselerasi lagi percepatan vaksinasi, kita ketahui bersama, capaian vaksinasi di Tulungagung untuk dosis 3 atau Booster baru mencapai 30 persen," paparnya
Baca Juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Kepala Dinkes Jember Imbau Lansia Tidak Keluar Kota
Eko juga mengatakan, target capaian vaksinasi dalam bulan ini, bertambah 10 persen.
"Mudah mudahan, gerakan vaksinasi massal yang dilaksanakan dalam sebulan kedepan ini dapat mencapai 40 persen," harapnya (fer/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News