PAMEKASAN, BANGSAONLINE.com - Ribuan massa melakukan aksi bela Alquran di depan Kantor DPRD Kabupaten Pamekasan, Senin (30/1/2023).
Dalam aksinya, massa meluapkan kekesalannya terhadap pelaku pembakaran Alquran dengan cara mencoret bendera Swedia dan foto Rasmus Paludan, salah seorang politikus yang juga menjadi pelaku pembakaran kitab suci umat muslim.
Baca Juga: 45 Anggota DPRD Pamekasan Resmi Dilantik, Bagini Pesan Pj. Bupati Masrukin
"Ini pembelaan kita, umat muslim wajib membelanya sesuai arahan ulama. Kita menuntut pemerintah agar tegas, kita boikot segala produk Swedia," kata Lora Aziz selaku orator.
Dalam aksi damai tersebut, kurang lebih ada tujuh tuntutan yang disampaikan. Di antaranya, mengutuk keras pembakaran Alquran, meminta pemerintah untuk memanggil Duta Besar Swedia dan Denmark untuk meminta maaf, meminta PBB bersikap tegas, serta meminta Pemerintah Indonesia memutus hubungan diplomatik dengan negara yang bersangkutan.
Kemudian, menyayangkan kurang tegasnya Pemerintah Republik Indonesia dalam merespons adanya tindakan pembakaran Alquran, seruan memboikot produk Swedia dan Denmark, serta mengajak umat muslim di seluruh dunia untuk mencintai, menjaga, dan mengamalkan Alquran.
Baca Juga: Ormas Madas Luruk PT Budiono Kecam Penebangan Pohon Mangrove, Herman: Tanah itu Milik Kami
“Apa yang dilecehkan ini tidak main-main, bukan orang tua kita, bukan pula organisasi kita, bukan pesantren kita. Tapi yang dilecehkan ini merupakan pedoman kita semua, Alqur’an al-karim, Kalamullah Rabb al-‘Alamin,” paparnya.
Dalam aksi damai bela Alquran tersebut, juga diwarnai dengan sholawat bersama dengan ribuan massa aksi. (dim/sis).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News