Saat meninjau pelaksanaan operasi pasar ini, Gubernur Khofifah seperti biasanya langsung menyapa masyarakat yang antre membeli beras. Salah satu masyarakat yang mengantre sejak pagi, Rusmiati, warga Kalibokor Surabaya mengatakan, adanya operasi pasar ini sangat membantu bagi dirinya.
“Di operasi pasar ini saya dapat beras dengan harga paling murah. Biasanya itu kalau beli yang kemasan 5kg itu harganya Rp60 ribu, ini saya dapat Rp46 ribu, Alhamdulillah. Maturnuwun Bu Gubernur, kalau bisa inginnya saya ini bisa tiap hari karena ini membantu kita, membantu masyarakat,” katanya.
Operasi pasar ini tidak hanya menyasar kepada para masyarakat atau konsumen langsung, tapi juga para pedagang pasar. Di mana, para pedagang beras di pasar ini juga dapat menjual beras medium operasi pasar kepada konsumen dengan harga Rp46.000 untuk kemasan 5kg.
Salah satu pedagang sembako di Pasar Pucang Anom, Hamid (pemilik Toko Joyo) mengatakan, naiknya harga beras beberapa waktu belakangan ini membuat pembeli menurun. Selama dua bulan terakhir, ia menjual beras kemasan 5 kg dengan kisaran harga Rp65-70 ribu per kg. Dengan adanya operasi pasar ini ia mengaku senang karena harga beras lebih murah dan pembeli meningkat.
"Ini tadi saya menjual 50 pak beras kemasan 5kg dari operasi pasar ini dengan harga Rp46 ribu. Cepat sekali habisnya. Ini sekarang sudah habis. Ya, saya senang karena otomatis pembeli meningkat. Kalau bisa tiap hari lah begini," katanya.
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Perum Bulog Kanwil Jatim, Ermin Tora, mengatakan sampai saat ini bulog sudah memasok beras ke 100 pasar di wilayah Jatim dengan total mencapai 20 ribu ton beras. Pasokan ini akan terus dilakukan sampai bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
“Untuk stok beras di bulog saat ini masih cukup ya, dan kita akan terus mendistribusikan beras ini ke pasar-pasar sampai kebutuhan masyarakat tercukupi,” pungkasnya. (dev/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News