SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, bakal mengambil langkah tegas setelah mendapati angka kasus stunting di Kota Delta naik 1,3 persen, dengan rincian pada 2021 berada di angka 14,8 persen dan tahun selanjutnya menjadi 16,1 persen.
Putra KH Agoes Ali Masyhuri itu meminta dinas kesehatan (Dinkes) dan OPD terkait segera melakukan upaya percepatan penurunan stunting. Apabila kasus ini tidak kunjung menurun, pimpinan daerah yang akrab dengan sapaan Gus Muhdlor itu akan turun sendiri mengintervensi OPD terkait.
Baca Juga: Sidang Lanjutan Bupati Nonaktif Sidoarjo, Penasihat Hukum Klaim Puluhan Saksi Tak Berhubungan
Saat momen peringatan Hari Gizi Nasional (HGN) ke-63 di Pendopo Delta Wibawa, Kamis (16/2/2023), ia mengaku prihatin dengan naiknya kasus stunting di Kota Delta dan menegaskan persoalan tersebut tidak boleh dianggap remeh.
Orang nomor satu di Sidoarjo itu meminta upaya yang lebih serius untuk segera dilakukan bersama-sama, dan semua OPD Sidoarjo diharapkan saling berkoordinasi serta bekerja sama.
Tidak hanya dilakukan Dinkes Sidoarjo saja, melainkan seluruh OPD melalui programnya, seperti dinas pemberdayaan perempuan perlindungan anak dan keluarga berencana (DP3AKB). Begitu juga dengan Kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana Desa (PPKBD) maupun Sub PPKBD. Perannya sangat penting bagi upaya percepatan penurunan stunting.
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali, saat memberi sambutan dalam peringatan Hari Gizi Nasional ke-63 di Pendopo Delta Wibawa
"Stunting ini tidak bisa diselesaikan sendiri oleh dinas kesehatan, P3AKB juga harus ikut, Puskesmas juga ikut, rumah sakit juga perlu ikut serta PPKBD maupun Sub PPKBD juga harus terlibat," kata Gus Muhdlor.
Ia menyebut, tidak ada penurunan kasus stunting di Sidoarjo sejak dua tahun ini dan terjadi peningkatan saat itu pula. Dengan demikian, bupati eminta seluruh instansi yang ada untuk bersinergi dan optimis untuk dapat merubahnya.
Baca Juga: Warga Krian Digegerkan Penemuan Wanita Bersimbah Darah Dekat Kandang Ayam
"Kenaikan hampir 2 persen ini harus bisa kita selesaikan, kalau masalah kurang koordinasi, kurang komunikasi, kurang sinergitas harus dapat kita hindari," pinta alumnus Fisip Unair ini.
Gus Muhdlor mengatakan banyak faktor yang berpengaruh pada meningkatnya angka stunting. Tidak hanya masalah gizi saja. Namun juga masalah perilaku hidup bersih dan sehat. Oleh karenanya edukasi terkait perlu disampaikan kepada masyarakat. Semisal edukasi untuk menggunakan air bersih bagi keperluan rumah tangga.
"Semisal minum air yang di dalamnya terdapat kandungan Fe (kadar besi) yang cukup tinggi, sehingga ketika ibu hamil meminum air ini maka akan sangat berpengaruh terhadap janinnya," bebernya.
Baca Juga: Relawan Sahabat Baik Khofifah-Emil Targetkan Kemenangan 70 Persen Suara di Sidoarjo
Saat peringatan HGN ke-63 juga diisi dengan workshop protein hewani cegah stunting. Selain itu juga dimeriahkan lomba story telling konsumsi protein hewani, lomba flasmob gerakan gizi seimbang, lomba mewarnai isi piringku yang diikuti oleh siswa Taman Kanak-Kanak (TK). (adv/sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News