Rocky Gerung, Corpu Milik MA dan Hakim Berintegritas Ditakut-Takuti Miskin

Rocky Gerung, Corpu Milik MA dan Hakim Berintegritas Ditakut-Takuti Miskin Dahlan Iskan. Foto: merdeka

JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Mahkamah Agung (MA) pun  kini punya (). Yang menarik, milik MA mengundang (RG). Ternyata performance dosen Universitas Indonesia (UI) itu beda dengan saat tampil di TV. Apa bedanya?

Silakan baca tulisan wartawan kawakan, Dahlan Iskan, di BANGSAONLINE hari ini, Selasa 21 Februari 2023. Selamat membaca:    

CORPORATE University kini tidak hanya dimiliki oleh perusahaan sekelas Astra atau Indofood. Mahkamah Agung pun kini punya . Namanya: Mahkamah Agung . Di Megamendung, kawasan Puncak.

Istilah , kali pertama lahir di Amerika Serikat. Di perusahaan kelas dunia: General Electric (GE). Lalu ada anggapan kejayaan GE berkat -nya. Perusahaan Indonesia seperti PLN pun mendapat jatah tahunan. Bisa menyekolahkan para calon pimpinan ke GE .

Maka wabah ber- menjalar ke berbagai penjuru dunia. Telkom membangun pertama di Indonesia. Di Bandung. Lalu Pelindo. Di Cipanas. Yang lain-lain pun menyusul. Ketika reputasi GE sudah tidak sehebat dulu pun, jalan terus.

Bahkan, di Indonesia, menjalar ke instansi pemerintah.

Kementerian keuangan mencatatkan diri sebagai pemilik pertama di lingkungan pemerintah. Saya pun kaget: Mahkamah Agung kini juga punya .

Model pendidikan dan latihan (Diklat) kelihatannya dianggap sudah kuno. Tidak relevan lagi. Maka datanglah era .

Lalu apakah ?

Definisinya begitu banyak. Anda bisa memilih yang ini: adalah lembaga pendidikan yang dijadikan alat strategis oleh perusahaan dalam mengembangkan karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kurikulumnya pun bisa dibuat sendiri-sendiri. Disesuaikan dengan kepentingan perusahaan. seperti milik Pelindo misalnya, memakai kurikulum 70-20-10.

Yang dominan adalah mentoring. Terutama yang terkait dengan penugasan di perusahaan. Hampir tidak ada pelajaran teori. Kalau pun ada diselip-selipkan di sela-sela mentoring.

Dua tahun terakhir saya dipilih menjadi mentor di Pelindo . Muridnya adalah pejabat-pejabat setingkat direksi. Terutama di anak-anak perusahaan. Mereka membawa ''kurukulum'' sendiri: bagaimana memecahkan persoalan yang berat-berat.

Lalu bagaimana Mahkamah Agung sampai punya sendiri?

Sama. Meski bukan perusahaan persoalan yang dihadapi Mahkamah Agung tidak lebih ringan dari perusahaan besar.

Mahkamah Agung punya begitu banyak . Yang harus selalu berhadapan dengan perkara baru. Apalagi memiliki independensi mutlak untuk membuat keputusan. Mereka wakil Tuhan di ruang pengadilan.

"Lewat kami akan membangun yang cadas," ujar Syamsul Arief, kepala Pusdiklat Teknis Mahkamah Agung.

Cadas?

“Cerdas dan Berintegritas," jelasnya. "Dengan tagline Cadas, salamnya bisa berupa jari dibentuk huruf C atau dibentuk simbol metal," tambahnya.

Minggu ini Mahkamah Agung menarik perhatian publik. Salah satu pengajar pekan lalu adalah . Materi pelajarannya: filsafat hukum.

Saya pun membuka YouTube. Ups... Panjang sekali: hampir tiga jam. Syamsul sendiri yang jadi moderator.

Di situ saya melihat yang berbeda dengan yang biasa Anda lihat di TV. "Kalau memberi kuliah saya harus serius. Kalau di TV saya memang tidak serius. Saya suka mengejek dan godain orang," katanya.

Mahasiswa program pekan lalu itu para yang masih muda-muda. Dari berbagai penjuru Nusantara: Kerinci, Tanjung Jabung, Barru, Timika....

"Mereka adalah yang punya masa kerja sebagai antara 1 sampai 5 tahun," ujar Syamsul. "Kami ingin membangun integritas sejak para masih muda," ujar Syamsul.

Malam itu ada pertanyaan bagus dari seorang muda: mengapa berintegritas selalu dikaitkan dengan miskin dan menderita.

Maksudnya: mengapa yang berintegritas ditakut-takuti akan menjadi miskin dan menderita. Tidak adakah berintegritas itu disamakan diasosiasikan dengan kebahagiaan.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO