PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Dinas Pertaninan dan Tanaman Pangan bersama Dinas Pengairan dan Cipta Karya Kabupaten Pasuruan melakukan pengecekan saluran irigasi di Lumpangbolong Kelurahan Dermo Kecamatan Bangil, Rabu (22/2/2022).
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui faktor penyabab air irigasi tidak mengalir dengan lancar. Padahal, saat ini masih musim penghujan.
Baca Juga: Anggota Dewan ini Sebut Hortikultura Kabupaten Pasuruan Tak Kalah dengan Daerah Lain
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri, saat dikonfirmasi BANGSAONLINE.com, berjanji akan mencari solusi untuk mengatasi tak mengalirnya air irigasi bagi petani di Lumpangbolong.
Menurutnya, berdasarkan hasil peninjauan petugas PPL dan dinas pengairan, saluran irigasi dipenuhi lumpur sehingga air tidak bisa mengalir.
"Kita sudah turun ke lokasi bersama dengan dinas teknis untuk pengetahui penyebabnya. Ternyata saluran irigasi dipenuhi lumpur sehingga perlu dilakukan normalisasi menggunakan alat berat. Kalau misalnya tenaga manual tidak memungkinkan," jelasnya.
Baca Juga: Diwaduli Petani Tembakau Soal Kurangnya Air, Rusdi Sutejo Siap Fasilitasi
Namun karena dinas pertanian tidak memiliki alat berat, maka pihaknya berkordinasi dengan dinas pengairan untuk membantu normalisasi.
"Merekalah yang mengetahui teknis penanganannya. Untuk waktu pelaksanaan akan diupayakan dalam waktu dekat agar petani bisa kembali bercocok tanam," ujarnya.
Ketika disinggung soal pintu air yang diduga sengaja dikunci oleh petugas, sehingga aliran irigasi menjadi mampet, Lilik membantahnya. Kata dia, penyebab utama tak mengalirnya air irigasi karena memang sudah lama tidak ada perawatan sehingga perlu dilakukan normalisasi.
Baca Juga: Dandim 0819/Pasuruan Serahkan Bantuan Pompa Air dari Kementan ke Gapoktan
Diberitakan sebelumnya, para petani di Lumpangbolong dalam 3 tahun ini tidak bercocok tanam dengan alasan kesulitan air irigasi. Mereka bahkan berniat membongkar pintu air yang dianggap jadi penyebab utama air irigasi tidak mengalir. Tapi niat mereka akhirnya dibatalkan. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News