SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Laut merupakan tempat tinggal yang mempunyai tingkat keanekaragaman jenis hewan avertebrata paling tinggi. Sejumlah organisme dari yang kecil hingga yang besar bisa ditemukan di berbagai kedalaman.
Salah satunya adalah Shipworm atau yang biasa disebut cacing kapal.
Hewan yang tidak memiliki tulang belakang ini sejak zaman dahulu telah menjadi salah satu musuh besar bagi para pelaut. Pasalnya, Shipworm kerap dianggap sebagai hewan perusak kapal.
Selain memakan bagian kayu kapal, cacing kapal ini juga bisa membuat nelayan terancam.
Berikut 4 fakta Shipworm, makhluk kecil yang ditakuti para pelaut.
1. Bukan Keluarga Cacing
Walau biasa dikenal dengan sebutan "cacing kapal", Shipworm pada dasarnya bukan bagian dari keluarga cacing. Meski memiliki bentuk tubuh yang mirip, namun mereka menjadi bagian dari kerang air asin sejenis moluska bivalvia di famili Teredinidae. Shipworm memiliki ukuran panjang yang berbeda-beda dan terdapat lebih dari 60 macam spesies.
Bentuk tubuh Shipworm memiliki dua ujung dengan fungsi yang berbeda. Ujung pertama pada cacing kapal ini merupakan cangkang keras seperti helm yang digunakan untuk melubangi kayu.
Ujung satunya berbentuk seperti pipa sebagai saluran keluar masuk air sekaligus berfungsi untuk menangkap plankton sebagai makanannya.
2. Hewan Kecil Pemakan Kapal
Meskipun dari segi fisik hewan yang satu ini sepertinya tak mungkin bisa merusak kapal. Namun faktanya, hewan ini dapat mencerna kayu bagian kapal dengan bantuan enzim dan tak jarang menjadi faktor utama yang menenggelamkannya.
Seperti yang dilansir Hakai Magazine, enzim yang terdapat pada Shipworm merupakan hasil hubungan simbiosis dengan bakteri yang dipelihara di insangnya.
Cacing kapal ini akan menempel terutama pada bagian lambung. Kemudian moluska ini akan menggerogotinya dengan menggali lubang dan kemudian tinggal di dalamnya sambil memakan kayu.
Shipworm akan membuat lubang-lubang layaknya rayap pada kayu kapal hingga rapuh. Akibatnya, hal ini dapat berakibat kapal menjadi rentan tenggelam. Itulah kenapa, Shipworm juga dijuluki sebagai rayap laut. Makanan lain dari cacing kapal ini adalah plankton yang dibawa arus.
3. Menjaga Ekosistem Laut
Walau merusak kapal dan mengakibatkan kerugian untuk manusia, Shipworm memegang peran penting dalam menjaga ekosistem laut. Dilansir SANBI, hewan lunak ini merupakan agen utama yang mengurai bahan tanaman di laut dangkal dan lingkungan yang sedikit asin seperti muara. Selain itu, mereka memainkan peran penting dalam memakan dan mencerna kayu lebih cepat dibandingkan jamur laut maupun bakteri.
Keahlian yang dimiliki cacing kapal membuat kayu yang terdapat di perairan lebih cepat terurai. Selain itu, beberapa spesies krustasea atau kelompok hewan dengan kerangka luar yang keras diketahui menggunakan kembali lubang-lubang cacing kapal sebagai habitat.
4. Sumber Makanan Ideal Beberapa Kelompok Masyarakat
Meski secara historis dipandang sebagai hama laut, namun Shipworm ternyata memiliki karakteristik fisiologis unik yang membuatnya sebagai sumber makanan yang ideal.
Seperti yang dilansir Frontiers, beberapa masyarakat Filipina menjadikan cacing kapal ini sebagai santapan karena diketahui kaya akan kandungan gizi seperti protein dan omega-3. (git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News