KUPANG, BANGSAONLINE.com – Kontroversi Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat terus berlanjut. Kini ia kembali menjadi sorotan nasional terkait kebijakannya masuk sekolah pukul 5.00 WITA bagi Sekolah Menengah Atas dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Kupang.
Dalam penelusuran BANGSAONLINE, banyak sekali kontrovesri Viktor selaku kepala daerah. Gubernur yang terkenal punya komitmen kuat pada agamanya, Kristen Potestan, itu pernah mengaku sebagai profesor penjahat. Tapi kemudian jadi orang baik.
Baca Juga: Petrokimia Gresik Kirim Bantuan untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
1. MAU CELUPKAN KEPALA WARTAWAN
Bahkan ketika ada wartawan menanyakan dasar hukum masuk sekolah pada pagi buta itu ia bukan menjawab ramah, tapi malah sinis.
“Dasar hukum kau pikir sendiri,” jawab Viktor kepada wartawan di SMA 6 Kupang, Jumat (3/3/2023).
Baca Juga: Polsek Sukolilo Tangkap 3 Pelaku dan Penadah Motor Curian Jaringan Surabaya-NTT
Kebijakan Viktor ini menimbulkan reaksi keras dari tokoh pendidikan NTT. Ketua P2G Provinsi NTT Wilfridus mengungkapkan kebijakan Gubernur NTT ini tidak ramah anak, orang tua, maupun guru. Sebab, tegas Wilfridus, siswa harus bangun jam 4 atau bahkan jam 3, terutama bagi yang jarak rumah dengan sekolahnya jauh. Para guru pun wajib lebih pagi dibandingkan para murid.
Tapi Viktor tak peduli. Ia bahkan sangat sinis dan mengancam wartawan.
"Kau itu datang pagi-pagi (tanya) dasar hukum, nanti kau celup di situ," sergah Viktor kepada wartawan yang mewawancarai sembari menunjuk kubangan air di sekitar SMAN 6 Kota Kupang.
Baca Juga: Bentrok Antar Pemuda NTT dengan Warga Keputih Surabaya Berakhir Damai
2. ANCAM PATAHKAN KAKI
Gubernur Viktor bukan kali ini saja menyulut kontroversi. Seperti dilansir Vaganza.com, saat terpilih sebagai gubernur NTT ia langsung ngegas. Ia mengancam akan mematahkan kaki para pelaku perdagangan manusia atau human trafficking.
"Kita akan kerja sama dengan Danrem Kupang dan Kapolda NTT. Yang mengirim TKI asal NTT ke luar dan menjadi budak, maka gubernur akan kasih uang untuk patahkan kakinya," kata Viktor, Senin (10/9/2018).
Baca Juga: Kukuhkan PW IKA Unair NTT, Khofifah: Harus Hebat dan Kuasai Dunia
Viktor menyebutkan moratorium ini wajib dilakukan, karena setiap tahun angka kematian TKI yang dikirim pulang terus mengalami peningkatan. Pada 2017 terdapat 62 TKI yang dikirim pulang dalam keadaan meninggal dan 2018 sudah 72 jenasah yang dipulangkan dari luar negeri.
3. ANCAM PECAHKAN MULUT ATLET
Gubernur Viktor juga pernah mengancam sejumlah atlet. Itu terjadi gara-gara para atlet itu duduk saat Viktor berpidato. Ia minta para atlet berdiri, menghormati, saat dia berbicara. Ia ingin atlet disiplin.
Baca Juga: Di NTT, Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor hingga Petani
“Atlet yang masih duduk-duduk, berdiri! Kalau masih duduk selama saya bicara, saya pergi kau pu (punya) mulut picah (pecah) nanti di situ," tegas Viktor Laiskodat, dikutip dari akun TikTok @abdullahapa0.
"Nanti saya cek dari sini ya, masih duduk di saat Gubernur bicara, kau pu mulut picah langsung" ancam Gubernur NTT itu.
4. ANCAM POTONG TANGAN
Baca Juga: 6 Ekor Komodo Hasil Breeding TSI, Smelting, dan KLHK RI Dilepasliarkan ke Cagar Alam Wae Wuul NTT
Tokoh Golkar yang kemudian menyeberang ke Nasdem itu juga pernah mengancam potong tangan pelaku pembalakan liar (illegal logging) yang kerap terjadi di area hutan lindung NTT.
"Saya minta aparat tindak tegas, kalau gubernurnya yang dapat, pasti potong tangannya," kata Viktor, Rabu (27/11/2019).
Gubernur NTT itu meminta aparat penegak hukum untuk menindak tegas pelaku pembalakan liar.
Baca Juga: Ibu Iriana Kenalkan Produk dan Budaya Lokal NTT ke Pendamping Pemimpin Negara ASEAN
5. Viktor mengatakan jika bicara tentang kejahatan, dia itu profesornya. Namun, kata Viktor dikutip Kompas, sekarang Tuhan telah membawanya menjadi orang yang baik.
"Ini pencuri ternak di Sumba ini merajalela. Saya bilang di Sumba bahwa selain gubernur, saya juga adalah profesor penjahat. Dengar baik baik, selain gubernur, saya juga adalah profesor penjahat," ujar Viktor saat rapat kerja dengan para bupati, camat dan kepala desa se-NTT yang digelar di Gelanggang Olahraga Oepoi, Kota Kupang, Kamis (24/10/2019).
6. TUDING 4 PARPOL PRO KHILAFAH
Baca Juga: Diajak Presiden Jokowi Naik Kapal Pinisi, PM Singapura Terkesima Lihat Pemandangan Labuan Bajo
Viktor pernah menuding 4 parpol mendukung Khilafah. Yaitu Gerindra, PAN, Demokrat dan PKS. Itu terjadi pada tahun 2016. Akibatnya, ia dilaporkan 4 partai politik itu ke Bareskrim Polri. Tentang ini silakan baca berita BANGSAONLINE.com di bagian lain halaman ini (tim).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News