SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemuda asal Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT) bentrok dengan warga sekitar Jalan Keputih, Surabaya pada Jumat (31/5/2024).
Dari bentrokan tersebut mengakibatkan 3 korban luka, yaitu dua pemuda asal NTT dan satu pemuda dari warga sekitar.
Baca Juga: Diduga Sakit, Pria 65 Tahun di Waru Sidoarjo Ditemukan Meninggal Dunia Di Kamar Kosnya
Ali Bachroni, warga sekitar yang mengalami luka akibat bentrok tersebut mengalami pendarahan pada bagian kepala usai dipukul dengan batu. Sementara, dua pemuda asal NTT mengalami luka tusukan benda tajam, yaitu Ferson dan Anner.
Bentrok antar pemuda dan warga Keputih tersebut bermula warga asal Sumba melintas di sentra wisata kuliner (SWK) Jalan Raya Keputih Tegal dengan mengendarai sepeda motor berknalpot racing.
Disaat bersamaan, tukang parkir SWK meneriaki pemuda itu, agar tidak keluar malam meskipun jam masih pukul 19.00 WIB.
Baca Juga: Polsek Sukolilo Tangkap 3 Pelaku dan Penadah Motor Curian Jaringan Surabaya-NTT
Keenam pemuda asal NTT yang hendak beli sayur itu lantas putar balik dan menanyakan maksud tukang parkir itu. Sehingga cekcok antara pemuda NTT dengan tukang parkir terjadi.
Kejadian itu, juga dibenarkan Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Iptu Aan Dwi Satrio Yudho saat dikonfirmasi, Minggu (2/6/2024).
Baca Juga: Kukuhkan PW IKA Unair NTT, Khofifah: Harus Hebat dan Kuasai Dunia
“Memang ada kejadian itu, bermula dari tukang parkir disana mengeluarkan senjata tajam yang dibawa. Mereka melakukan penusukan kepada dua pemuda NTT. Tukang parkir melakukan penusukan karena para pemuda NTT Saat ditegur menggunakan knalpot bising mereka melawan,” ujarnya.
Melihat rekannya ditikam, 4 pemuda NTT itu lari dan meminta bantuan rekan-rekan lainnya. Sehingga bentrok pun terjadi.
Para pemuda asal NTT itu membawa batu dan balok untuk menghantam kepala tukang parkir Ali Bachroni. Kepala bagian belakang Ali pun bocor dan mengeluarkan darah segar.
Baca Juga: Kompak! Personel Gabungan dari Polsek Sidoarjo Kota dan Koramil 0816/01 Bagi Takjil ke Masyarakat
Warga keputih yang melihat kejadian itu, mengejar para pemuda asal NTT itu. Para pemuda yang kalah jumlah mengamankan diri ke kosnya.
“Ada 10 orang dari kelompok pemuda itu yang kita amankan. Tujuannya supaya nggak terjadi bentrokan susulan, makanya kita bawa ke Mapolsek dulu,” tambah Aan Dwi Satrio.
Dari 2 pemuda NTT dan 1 tukang parkir, kesemuanya dilakukan pertolongan medis dan dilarikan ke RS Haji Sukolilo.
Baca Juga: Di NTT, Petrokimia Gresik Blusukan ke Distributor hingga Petani
Dari bentrokan itu, Polsek Sukolilo mendamaikan keduanya, pada Sabtu (1/6/2024). Selama mediasi Restorative Justice, Kapolsek Sukolilo, Danramil dan pihak Kecamatan Sukolilo, serta RT setempat menghadiri kegiatan tersebut.
“Jadi dalam Restorative Justice itu agar bisa terwujud tidak ada dendam antara kedua kubu, serta kedepan saling menghormati,” tutup Aan Dwi Satrio. (rus/rif)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News