SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Direktur PT Petrogas Jatim Utama (Perseroda) Buyung Afrianto memperoleh penghargaan dari Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur saat malam puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 Tingkat Jatim di Kediri, pada Sabtu (11/03) malam.
Penghargaan bertitel ‘PWI Jatim Award’ diberikan langsung Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim kepada Buyung Afrianto pada acara yang diselenggarakan di Hotel Grand Surya Kediri.
Baca Juga: Kantongi Suara Mutlak, Amin Nahkodai PWI Mojokerto Periode 2024-2027
Selain Buyung, ada 14 penerima penghargaan dari PWI Jatim. Turut hadir menyaksikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang malam itu memperoleh penghargaan sebagai 'Tokoh Nasional Peduli Wartawan'.
Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim mengatakan, penghargaan diberikan sebab PT PJU pascapandemi Covid-19 mampu memberikan setoran dividen yang tinggi kepada pemilik saham, yaitu Pemprov Jatim, sehingga bisa ikut memberikan kontribusi manfaat bagi masyarakat Jatim.
“Selamat untuk Pak Buyung, semoga ke depan Petrogas terus berkinerja bagus dan semakin bermanfaat bagi masyarakat Jawa Timur,” katanya usai acara.
Baca Juga: Seru! Tiga Pasangan Jurnalis ini Saling Adu Ketangkasan Bulutangkis di KBAM 2024 Zona Timur
Sebagai BUMD yang saat ini memiliki hak pengelolaan participating interest (PI) 10% WK Cepu dan WK Madura Offshore, PT PJU telah memberikan kontribusi dividen tinggi. Pada 2022, dividen yang awalnya ditargetkan Rp16,5 miliar, namun melihat kondisi perusahaan yang membaik, dinaikkan menjadi Rp20 miliar.
"Sejak berdiri 17 tahun silam, PT PJU sudah memberikan kontribusi dalam pendapatan asli daerah (PAD) Provinsi Jawa Timur lebih dari Rp103 Miliar. Selain efek harga migas dunia, hal ini juga menunjukkan bisnis PT PJU terus berkembang, dijalankan secara efektif, efisien, dan dikelola dengan baik sehingga menjadi BUMD yang berkinerja positif," papar Buyung Afrianto.
Bahkan untuk anggaran 2023, PT PJU sudah menetapkan besarnya dividen yang akan disetorkan naik 10% dibanding 2022. Kenaikan ini dibarengi keberhasilan PT PJU memperoleh hak pengelolaan PI 10% WK Ketapang per 01 Desember 2022 yang ditandai dengan terbitnya surat persetujuan Menteri ESDM.
Baca Juga: 134 Peserta Meriahkan KBAM 2024 Zona Timur
“Kenaikan setoran ini bagian dari rasa optimis kami selaku manajemen bahwa perusahaan di tahun 2023 akan terus berkinerja positif. Tentu tetap dibarengi usaha dan kerja keras seluruh elemen perusahaan,” kata Buyung.
PT PJU saat ini juga tengah mengurus hak pengelolaan PI 10% pada WK Kangean dan WK West Madura Offshore, serta mengawal kesepakatan bersama untuk WK Brantas dan WK Tuban, yang telah ditandatangani Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama lima kepala daerah (Tuban, Gresik, Sidoarjo, Mojokerto, dan Pasuruan) awal Januari 2023 lalu.
Buyung mengutip pesan Gubernur Khofifah yang disampaikan langsung saat menerima Komisaris Utama PT PJU Husnul Khuluq, Direktur PT PJU, dan Kepala Dinas ESDM Jatim, agar pengelolaan hasil migas atau sumber daya alam yang ada mampu mengungkit ekonomi di daerah, khususnya bagi daerah pengelola PI% 10.
Baca Juga: Polda Jatim Gelar Sarasehan Media Jelang Pilkada 2024
"Lewat pengelolaan yang baik, potensi ini akan meneteskan kesejahteraan lebih luas bagi masyarakat dan meningkatkan pembangunan di daerah," tandasnya.
PT PJU awalnya didirikan guna menangkap peluang usaha bidang hulu migas melalui skema PI 10% atas setiap eksplorasi migas di wilayah Jatim. Namun dalam perjalanannya, PT PJU telah mengembangkan usahanya pada berbagai lini di bidang sumber daya mineral, energi, kepelabuhanan, dan jasa penunjang.
Pengembangan usaha bidang hilir migas yang sudah dikerjakan adalah menjadi pemasok gas untuk pembangkit listrik tenaga gas uap (PLTGU) milik PT PLN Nusantara Power UP Gresik, dengan kapasitas sekitar 40 million standard cubic feet per day (MMSCFD). Ini memberikan kontribusi pasokan listrik yang stabil dan energi bersih kelistrikan bagi sekitar 400 ribu kepala keluarga di Jawa Timur.
Baca Juga: HUT Pertama, SMSI Surabaya Gelar Talkshow
Kegiatan yang tengah dikerjakan adalah meningkatkan kapabilitas SPPBE 30 ton di Mojowarno Jombang yang mampu memasok LPG Subsidi untuk 10 ribu kepala keluarga, dikembangkan menjadi gudang keagenan LPG Subsidi kapasitas 15 ribu tabung per bulan, bekerja sama dengan PT Pertamina Retail. Saat ini pembangunan gudang LPG telah diselesaikan dan akan beroperasi pada 1 April 2023 mendatang.
Integrasi SPPBE 30 ton dan pengembangan gudang LPG milik PT PJU ini merupakan yang pertama di Indonesia dimiliki oleh BUMD. Hal ini dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas dan standarisasi harga LPG 3 Kg di pasaran, serta sinergi BUMD-BUMN.
Usaha baru yang tengah berproses adalah mengembangkan pasar compressed natural gas (CNG) untuk dunia industri di Gresik. Juga usaha energi baru terbarukan khususnya solar cell. Serta mengoperasikan Pelabuhan Probolinggo yang memiliki dampak pengembangan wilayah dan menjalin konektivitas dan memperlancar transportasi barang antar daerah. (yun/ns)
Baca Juga: Tingkatkan SDM Wartawan, PWI Lamongan Gelar OKK
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News