
SEATTLE, BANGSAONLINE.com – Peristiwa tragis menimpa Zohreh Sadeghi. Wanita cantik imigran Iran itu terbunuh bersama suaminya secara mengenaskan gara-gara cinta sopir truck yang tak bisa menempatkan diri. Bahkan tak punya rasa malu.
Bagaimana ceritanya? Simak tulisan wartawan kondang, Dahlan Iskan, di BANGSAONLINE pagi ini, Ahad 19 Maret 2023. Selamat membaca:
SALAHKAN sopir truk ini jatuh cinta kepada wanita kaya dan terkenal dan terutama karena cantik dan menarik?
Pengadilan tidak akan bisa memutuskan: sopir truk itu telah mati oleh cintanya. Dan yang dicintainya pun mati, juga dibunuh oleh cintanya. Pun yang menghalangi cinta itu harus mati pula bersamanya.
Anda sudah tahu: dari 10 wanita Iran, 13 yang punya i lima. Pun wanita ini: Zohreh Sadeghi. Apalagi di usianyi yang matang-matangnyi: 33 tahun.
Zohreh sangat terkenal di kalangan penduduk Amerika yang berasal dari Iran. Dia bintang podcast di komunitas Iran di Amerika. Apalagi podcast-nyi dalam bahasa Parsi. Topik yang dia bahas pun khusus soal bagaimana mencari kerja di bidang teknologi komputer dan teknologi informasi.
Zohreh sendiri berkarir di bidang IT. Dia bekerja di perusahaan software terkemuka Promontory MortgagePath. Yakni setelah Zohreh lulus dari Washington University Tacoma, Seattle selatan.
Zohreh tinggal di sebuah rumah besar nan mahal: seharga USD 1,6 juta. Setara Rp 24 miliar. Lokasi rumahnyi pun di kawasan orang kaya di timur Seattle. Microsoft sendiri berkantor pusat di situ. Yakni di daerah Redmond. Itu sebuah kawasan yang indah, berdanau-danau, dan lebih banyak area hijaunya daripada perumahannya.
Mau sesekali ke sana? Dari pusat kota Seattle Anda bisa berkendara ke arah timur, melewati jembatan panjang di atas danau, lalu mendarat di bagian kota Seattle yang disebut Bellevue. Lalu melewati jembatan di atas danau lagi, tibalah di rumah Zohreh.
Podcast Zohreh digemari oleh imigran Iran. Pun oleh pengemudi truk itu. Bahkan si sopir jatuh cinta kepada Zohreh.
Nama pengemudi truk itu, tarik napas dulu, Khodakaramrezaei. Saya panggil singkat: Khodak. Nama depannya: Ramin. Ia juga berasal Iran. Statusnya: duda. Usia 38 tahun. Ia bercerai lima tahun lalu, dengan satu anak perempuan.
Khodak sebenarnya tinggal amat-amat jauh dari rumah Zohreh di Seattle. Jauhnya 3.000 km di selatan Seattle: di Houston, Texas.
Tapi jarak bukan masalah baginya. Ia sopir truk antarkota, antar-negara bagian. Jarak sudah menjadi bagian dari napas kehidupannya. Saya saja pernah mengemudi 6.000 km dalam tiga hari di sana. Ditambah 12.000 km di hari-hari sesudahnya. Apalah arti 3.000 km bagi Khodak.
Apalagi ada bekal cinta yang membara di hatinya.
Sejak jatuh cinta pada Zohreh itu, Khodak sudah seperti Amat: kentutnya pun berwarna cinta.
Khodak mencari cara agar bisa kontak langsung dengan Zohreh. Tidak sulit di zaman ini. Khodak juga segera bergabung ke grup online sesama pencinta podcast Zohreh: Clubhouse. Tentu Khodak juga mencari nomor japri wanita pujaan barunya. Bahkan ketika diadakan copy darat di Cikeusik-nya Amerika, Khodak hadir. Di situlah Khodak bertemu Zohreh. Bertambah-tambahlah cintanya. Sampai meluap-luap.
Khodak pun minta agar bisa ke rumah Zohreh. Ia sudah tahu di mana rumah Zohreh. Jangankan rumahnyi, rumah teman-teman Zohreh pun ia tahu. Pun rumah-rumah tetangga Zohreh, berikut nomor-nomor telepon mereka.
Khodak terus menelepon Zohreh. Sehari bisa 20 kali. Belum lagi yang lewat grup. Apalagi yang lewat text, bisa 100 kali.
Simak berita selengkapnya ...