Tragedi Cinta Tanpa Malu, Sopir Truck Jadi Malapetaka Wanita Iran

Tragedi Cinta Tanpa Malu, Sopir Truck Jadi Malapetaka Wanita Iran Dahlan Iskan

Kalau lagi sulit menghubungi Zohreh ia telepon teman-teman Zohreh. Ia telepon pula tetangga Zohreh.

bisa datang ke rumah Zohreh sekadar untuk meletakkan bunga di depan rumah. Atau meletakkan kado. Ia juga menginformasikan akan menyewa grup jazz band untuk memainkan musik selama dua jam di depan rumah Zohreh.

juga pernah tinggal di sebuah motel tidak jauh dari rumah Zohreh. Agar lebih mudah mencari kesempatan mendekat ke Zohreh. Ia sampai menangis. Dan tangis itu dikirim via voice mail, agar Zohreh mau menemuinya.

Bahkan pernah memarkir truknya di pinggir jalan depan rumah Zohreh: siapa tahu bisa mencuri pandang, sesapuan sekali pun, wajah pujaannya.

Ketika semua itu tidak ditanggapi, mengatakan akan membakar pohon-pohon di depan rumah Zohreh. Lalu bunuh diri di bawah pohon itu. Ketika ancaman itu pun tidak direspons, mengancam akan membakar rumahnyi.

tidak sekadar sopir truk. Ia memiliki sendiri truknya itu. Sopir truk di Amerika bukan pekerjaan rendah. Gajinya amat besar. Fasilitasnya lengkap. Tempat tidur di ruang belakang kemudi itu pakai AC. Tidak kalah dengan kamar di hotel bintang 3. Mereka bisa hidup berminggu-minggu di jalan antar negara bagian. Apalagi kalau truk raksasa itu miliknya sendiri. Saya belum pernah melihat truk yang besarnya dan mewahnya seperti itu di Indonesia.

akhirnya menemukan kenyataan yang membuat hatinya berkeping-keping: Zohreh sudah punya suami. Sang suami bukan bandingannya pula. Sang suami, Mohammed Naseri, adalah seorang engineer di Amazon. Sebelum itu pun ia bekerja di Google.

Pun Naseri masih berumur 35 tahun. Ia bintang sejak SMA. Bahkan pernah terpilih sebagai penyanyi terbaik Iran di usia mudanya: 2007. Ia pun lulus dari universitas terkemuka di Tehran: Sharif University of Technology. Lalu ia kuliah lanjutan di Amerika. Obsesinya pun tercapai: bekerja di Google. Setelah sesama di Amerika keduanya kawin: 2011. Belum punya anak sampai mereka terbunuh. Lima tahun kemudian Naseri pindah kerja ke Amazon.

Melihat kenyataan itu pilih tidak peduli.

Ia hubungi terus sang suami. Ia minta agar Naseri bercerai. Dengan segala ancaman.

Ketika Desember lalu sang suami harus ke Australia, Zohreh berada di puncak ketakutannyi. Apalagi ia baru saja menjalani operasi punggung yang berat. Kalau ada keadaan yang darurat dia merasa terhambat untuk bisa bergerak lincah.

Zohreh selalu menutup tirai jendela. Dia tidak sanggup melihat apa yang di luar sana. Dia hanya tinggal berdua bersama ibunyi. Seorang janda yang sudah agak tua.

Zohreh memutuskan untuk minta perlindungan polisi. Ia sampai ke pengadilan untuk mendapatkan hak perlindungan itu. Zohreh berhasil menerima selembar surat jaminan keamanan dari kepolisian. Dia minta jaminan keamanan itu selama 99 tahun. Dia melihat ancaman ini akan panjang.

Tapi apalah arti selembar surat jaminan.

Suatu malam, malam Jumat lewat tengah malam, 9 Maret lalu, datang ke rumah Zohreh. Gelap. Dingin. Seattle yang dijuluki kota hujan tidak pun gerimis.

menjebol jendela rumah itu. Ternyata persis di kamar ibunda Zohreh. Terjadi pertengkaran antara janda tua dan sopir truk itu. Si janda berhasil meloloskan diri. Lari ke jalan. Sepi. Ke rumah tetangga. Dari situ dia menelepon ke 911.

Ketika polisi tiba, Zohreh sudah terkapar tewas di lantai. Kepalanyi ditembus peluru. Suaminyi juga ditemukan tewas di luar rumah. Rupanya ia sempat lari ke depan rumah. Tersungkur di situ. Polisi mencoba memberi pertolongan dengan memompa jantungnya tapi sudah tidak tertolong. Jenazah juga ditemukan di rumah itu. Ia menembak dirinya sendiri.

Selembar surat jaminan keamanan selama 99 tahun terlihat tak berguna tergeletak di meja di rumah itu. (Dahlan Iskan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO