
MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meresmikan pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Singosari di Desa Klampok, Selasa (13/5/2025).
Peresmian SPAM Singosari ini menjadi kabar baik yang sangat ditunggu bagi ribuan warga sekitar karena menjadi solusi masalah krisis air bersih yang selama ini mereka alami setiap musim kemarau.
Gubernur Khofifah mengatakan, masalah krisis air bersih warga Desa Klampok telah menjadi atensi Pemprov Jatim. Menjawab keluhan warga masyarakat, Pemprov Jatim telah memulai proses pembangunan SPAM Singosari ini sejak 2022, tepatnya ground breaking telah dilaksanakan pada 27 Januari 2023, dan pembangunan fisik dimulai pada tahun lalu.
Hingga akhirnya mulai Februari 2025, masyarakat mulai bisa memanfaatkan sumber air yang dibangun koneksitasnya melalui pipanisasi. Tak kurang, Pemprov Jatim telah mengeluarkan dana sebesar Rp11,2 miliar untuk pembangunan SPAM Singosari ini melalui sistem hibah Pemprov Jatim kepada Pemkab Malang.
“SPAM Singosari ini adalah langkah strategis kami dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, khususnya dalam penyediaan air bersih yang layak, aman, dan berkelanjutan. Harapannya bisa memfasilitasi daerah-daerah yang sebenarnya dekat dengan sumber air namun karena topografi wilayah sehingga di musim kemarau mengalami kesulitan air bersih," kata Gubernur Khofifah.
Tercatat, kurang lebih 405 KK atau 1.620 jiwa di 10 RT pada 2 RW di Dusun Sumbul, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, berhasil dialiri air bersih dengan adanya SPAM Singosari ini.
"Sebelumnya warga harus membeli dengan harga yang tinggi. 1 kubik air seharga Rp 50 ribu, kalau sebulan 20 kubik maka mereka harus membayar Rp 1 juta per bulannya. Insya Allah setelah ini, melalui pengelola HIPAM terkonfirmasi menjadi Rp 1.000 per kubik. Yang semula Rp 1 juta menjadi Rp 20 ribu per bulan," urai Gubernur Khofifah.
Selain mengaliri rumah masyarakat, ia menyebut kehadiran SPAM Singosari juga dimanfaatkan untuk berbagai fasilitas umum di wilayah Desa Klampok, di antaranya Sekolah, Masjid, Mushola hingga Pondok Pesantren.
"Harapannya ini lebih mudah diakses, sehat, aman, murah dan tidak terkontaminasi, untuk warga Desa Klampok. Bahkan sekolah, tempat ibadah juga bisa mendapatkan akses air. Mudah-mudahan besar manfaatnya," tuturnya.
Melalui penyediaan fasilitas air bersih semacam ini diharapkan juga akan berdampak pada meningkatnya kesadaran pola hidup bersih di masyarakat.
"Kalau airnya cukup, mandinya tambah sehat, air minumnya sehat, maka sekolahnya tambah semangat," ucap Gubernur Khofifah.