JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Hadi Matar, penikam Salman Rushdie, penulis novel Ayat-Ayat Setan yang isinya menghina Nabi Muhammad, ternyata anggota klub kebugaran the State of Fitness Boxing Club di kawasan North Bergen, Amerika Serikat (AS). Ia mendaftar di klub tersebut pada 11 April lalu.
Hal itu diungkapkan Rosaria Calabrese, manajer klub kebugaran the State of Fitness Boxing Club.
Baca Juga: Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh Dibunuh di Teheran, Pelakunya Diduga Agen Israel
Matar yang berusia 24 tahun itu lahir di Amerika Serikat dari orang tua imigran asal Yaroun, daerah di selatan Lebanon. Hal itu dikonfirmasi kepala desa setempat, Ali Tehfe, kepada AP.
Menurut Ali Tehfe, di daerah tersebut, terdapat panji-panji dari kelompok militan Syiah yang mendapat dukungan dari Hizbullah.
Dikutip detik.com, panji-panji tersebut juga menggambarkan sejumlah pemimpin dari Hizbullah, seperti Hassan Nasrallah, Khameinei, Khomeini, dan Jenderal Iran, Qassem Soleimani.
Baca Juga: Tragedi Cinta Tanpa Malu, Sopir Truck Jadi Malapetaka Wanita Iran
Seperti diberitakan, Salman Rushdie secara vulgar melecehkan agama Islam. Dalam Buku tersebut ia menghina Nabi Muhammad, pemimpin agama paling berpengaruh di dunia. Novelis ekstrem beraliran keras itu menyebut Nabi Muhammad dapat bisikan dari setan namun dianggap wahyu.
Buku novel Salman itu mendapat reaksi keras dari banyak negara. Di India novelnya dilarang beredar. Sementara di Pakistan terjadi demo dan kerusuhan.
Bahkan pemimpin tingg Iran Ayatollah Khomeini pada 1989 mengeluarkan fatwa yang menyerukan agar Salman Rushdie dibunuh. Salman Rushdie sempat bersembunyi puluhan tahun sebelum muncul di AS.
Baca Juga: Arab Saudi-Iran Rukun Lagi, Kini Sama Pro China, Tinggalkan Amerika?
Salman sempat tinggal di Inggris cukup lama. Ia kemudian bersembunyi di New York selama lebih dari 3 dekade. Selama bersembunyi, ia menggunakan nama samaran dan jarang muncul ke publik. Namun sejak 11 September 2001 ia mulai berani muncul dan bersuara.
Munculnya Salman Rushdie itu tampaknya telah membuat Hadi Matar geram. Ia menyerang Salman Rushdie dengan menikam hingga 15 kali saat pengarang novel itu menyampaikan ceramah soal kebebasan berekspresi di the Chautauqua Institution, New York, pada Jumat (12/8) waktu AS. Salman dikabarkan mengalami luka parah. Hingga kini masih dirawat di rumah sakit.
Dilansir CNNIndonesia, media Iran, Kayhan, memuji aksi penyerangan kepada penulis buku kontroversial itu.
Baca Juga: Tampil Memukau, Debut Beatrice Consolata Gobang di Carnegie Hall New York City Dapat Pujian Tim Juri
"Bravo untuk pria pemberani dan menyadari tugasnya menyerang Salman Rushdie yang murtad dan bejat di New York," demikian laporan Kayhan, Sabtu (13/8).
"Mari kita cium tangan orang yang merobek leher musuh Tuhan dengan pisau," lanjutnya.
Namun pemerintah Iran tak memberikan pernyataan apapun terkait penyerangan itu. Iran kini memang melepas dari seruan Ayatollah Khomeini. Meski demikian masih banyak simpatisannya yang terus bergaung. (dari berbagai sumber)
Baca Juga: Orang Qatar 25 Kali Lipat Lebih Kaya dari Orang Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News