TRENGGALEK, BANGSAONLINE.com - Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Trenggalek, Edy Supriyanto, mengatakan bahwa pemerintah terus berupaya menurunkan angka stunting dan kemiskinan ektrem. Ia mengungkapkan hal tersebut di sela-sela kegiatan Bupati Makaryo Ning Deso (Mening Deh), Rabu (15/3/2023).
“Kita tetap prioritasnya pada pengendalian stunting kemudian untuk men-support program dalam rangka menurunkan atau me-nol-kan kemiskinan ekstrem,” kata Edy di Desa Mlinjon, Kecamatan Suruh, Trenggalek.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut RAPBD 2025 Disahkan Jadi Perda
Ia menjelaskan, Pemkab Trenggalek menggunakan 2 metode yakni intervensi sensisitif dan spesifik dalam pengendalian stunting. Adapun pengertian spesifik adalah pengendalian stunting secara internal atau pribadi, sementara pada pola sensitif adalah lebih fokus pada penciptaan lingkungan.
Menurut dia, penanganan stunting tidak bisa hanya dibebankan pada dinas kesehatan semata, seluruh dinas memiliki tugas yang sama dalam menekan pertumbuhan angka stunting di Trenggalek.
“Misalnya perbaikan sanitasi, irigasi dan sarana-sarana yang lain seperti air minum yang bersih itu menjadi perhatian kita bersama,” tuturnya.
Baca Juga: Ketua DPRD Trenggalek Sebut Anggaran Pembangunan Jalan 2025 Bertambah dari 80 Jadi 90 Miliar
Dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem, Pemkab Trenggalek akan membedakan alokasi anggaran untuk kedua hal tersebut. (adv/man/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News