BANDUNG, BANGSAONELINE.com - Pesona Masjid Raya Al Jabbar tidak akan pernah puas untuk dinikmati, apalagi di suasana malam hari. Saat malam hari kerlip tata cahaya menambah keindahan masjid dan siang hari kaca warna masjid membiaskan sinar matahari ke lantai salat.
Bahkan, Masjid Raya Al Jabbar jika dipandang dari jauh, tampak terapung di atas air. Hal ini karena Masjid Al Jabbar dikelilingi air danau di empat sisi, sehingga pantulan bayangan di atas air menambah bentuk masjid terapung.
Baca Juga: Tanggapi Cuitan Netizen di X, Ridwan Kamil: Boleh Bully Saya, Tapi Jangan Keluarga Apalagi Anak Saya
Saat wartawan BANGSAONLINE.com mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar, Selasa (28/3/2023), betul-betul dibuat takjub. Masjid Raya Al Jabbar berdiri di hamparan luas barisan pegunungan di atas tanah Pasundan yang berhawa sejuk, serta arsitektur nampak indah dan megah
Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar merupakan perpaduan arsitektur modern kontemporer dengan aksentuasi Masjid Turki yang dihiasi seni dekoratif khas Jawa Barat.
Uniknya, arsitektur Masjid Raya Al Jabbar berbentuk setengah bola raksasa yang berukuran 99x99 sebagai manifestasi Asmaul Husna dengan tinggi 40 meter, dengan luas lahan 26 hektar.
Baca Juga: Cawe-Cawe Jokowi Jilid II, Disebut Jegal Anies dalam Pilgub DKI 2024
Ridwan Kamil sang arsitek Masjid Raya Al Jabbar memulai sejak 2015 lalu, disaat dirinya menjabat Wali Kota Bandung, dan peletakan batu pertama oleh Gubernur Ahmad Heryawan pada 2017. Masjid Al Jabbar baru bisa diresmikan pada Desember 2022 lalu.
Dan di bulan puasa ini masyarakat sudah mulai tarawih di Masjid Raya Al Jabar, walaupun hanya seperempat daya tampung masjid atau kurang lebih 5000 jamaah.
Fasilitas Masjid Raya Al Jabbar bukan hanya sebagai tempat ibadah, fasilitas seperti museum, plaza, danau, taman taman berpotensi sebagai edukasi selain menjadi wisata religi, sehingga diharapkan Masjid Raya Al Jabbar mampu mendongkrak perekonomian lokal dan dapat menyerap ratusan tenaga kerja.
Baca Juga: Beredarnya Baliho Ridwan Kamil “OTW Jakarta Nih”, Golkar Bilang Begini
Inilah Keistimewaan Masjid Raya Al Jabar
Arsitektur Ikonik
Arsitektur Masjid Raya Al Jabbar berbeda dengan masjid masjid yang ada di nusantara, bentuk seperti bola raksasa, dan masjid ini berdiri tanpa satupun kolom penyangga.
Baca Juga: Kang Emil Sebut Gestur Prabowo Terlihat Santai dalam Debat Capres Nanti
Masjid Terapung
Jika dilihat dari kejauhan tampak terapung diatas air, air danau yang ada di empat sisi mendukung kesan masjid terapung.
Empat Menara
Baca Juga: Ditimbang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Berikut Kelebihan Mahfud MD Dibanding Ridwan Kamil
Masjid Raya Al Jabbar dikelilingi empat menara yang menjulang setinggi 99 meter, kulit empat minaret dihiasi warna biru, kuning dan ungu bercahaya di malam hari
Ruang Sholat Monumental
Karena begitu besar dan tingginya ruang sholat, keindahan plafon, di atas terdapat lafadz Allah yang dikelilingi royal crown sehingga tampak cahaya keemasan menyinari para jamaah di dalam ruang sholat
Baca Juga: Ridwan Kamil Digugat Panji Gumilang, Pemprov Jabar: Ini Kelembagaan, Bukan Pribadi
Ekspresi 27 Kabupaten/Kota
Masjid Raya Al Jabar dikelilingi 27 relung sebagai ekspresi kabupaten/kota di Jawa Barat, setiap relung mewakili kabupaten/kota dengan motif batik yang dibuat dari plat tembaga dan dipahat manual oleh para perajin lokal
Melibatkan Pengrajin Lokal
Baca Juga: Panji Gumilang Cabut Gugatan pada Mahfud MD, Kini Mau Gugat Ridwan Kamil
Beragam karya seni lokal dari berbagai bahan dan kerajinan tangan yang melibatkan ratusan pengrajin lokal mulai dari mozaik, paviliun wudhu, lantai mezanin, lampu gentur, kaca patri serta kuningan di bagian railing dan mihrab, kayu jati untuk railing.
Masjid Dilengkapi Museum
Sebagai sarana ibadah Masjid Raya Al Jabar dilengkapi dengan museum Rasulullah dan sejarah Islam di Jawa Barat.
Baca Juga: Wapres Sebut Al Zaytun Tak Dibubarkan, Namun akan Dibina
Taman-Taman Tematik
Area lanskap Masjid Raya Al Jabar tidak hanya memperindah kawasan, dimana lima taman tematik yang mengisahkan, kisah-kisah Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Yunus dan Nabi Isa
Suasana Malam Hari
Pada malam hari, tata cahaya berganti warna, jika anda berkesempatan mengunjungi saat malam hari, nampak koridor masjid yang mulai memancarkan warna kekuningan, bangunan utama, menara dan makara di atas bangunan akan memancarkan cahaya yang warnanya akan selalu bergantian.
Pusat Edukasi dan Rekreasi Religi
Keragaman fasilitas Masjid Raya Al Jabbar bukan hanya sebagai sarana ibadah, rekreasi religi, perpustakaan, museum Rasulullah, namun taman di luar bisa menjadi sarana edukasi bagi anak anak.
Jika anda mengunjungi Masjid Raya Al Jabbar jangan lewatkan kesempatan untuk mengunjungi.
Tempat Wudu Outdoor
Di area halaman masjid disediakan paviliun wudu yang terinspirasi dari masjid masjid di Turki.
Lantai Mezani
Dengan lantai Mezani akan mendapat pemandangan yang berbeda di saat anda tengah menunaikan sholat.
Jembatan Nabi Musa
Jembatan ini menghubungkan halaman utama dengan plaza, dimana tinggi air mancur 2 kali tingginya manusia, seakan akan ada di tengah tengah laut, hanya air mancur ini tidak bekerja setiap saat melainkan ada waktu waktu tertentu, saat wartawan BANGSAONLINE.com mewawancarai salah satu pekerja di Masjid Al Jabar pada Selasa (28/3)
5 Taman Nabi
Masjid Raya Al Jabbar menghadirkan taman Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Yunus dan Nabi Isa. Dari lima taman nabi ini memiliki desain berbeda sesuai dengan kisah masing masing nabi, selain menghadirkan keanekaragaman tanaman di Jawa Barat.
Koridor Masjid Raya Al Jabbar dibuat mengelilingi halaman utama, akan merasakan sudut pandang yang berlainan saat memandang masjid.
Oleh hal ini, masjid yang menelan biaya Rp1 triliun menjadi ikon Masjid Jawa Barat tidak hanya membanggakan karena arsitekturnya ,tetapi juga mengedukasi,serta memakmurkan penduduk, dan dengan terbangunnya Masjid Raya Al Jabbar menciptakan sebuah sejarah baru.
Bagi masyarakat yang ingin mengunjungi jangan khawatir keamanannya, Masjid Al Jabbar full dikelilingi CCTV, terdapat 50 keamanan dan di luar pintu masuk dijaga oleh para TNI untuk memastikan masyarakat yang menjalankan ibadah atau wisata religi betul-betul aman dan nyaman (uzi/mar/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News