GRESIK, BANGSAONLINE.com - Entah bagaimana kronoligisnya dan apa yang melatarbelakangi, sehingga tim FS (feasibility study/studi kelayakan) yang merancang pembangunan Stadion Gunung Lengis, dibangun di bawah SUTET (Saluran Udara Esktra Tinggi), di Desa Segoromadu Kecamatan Kebomas, tetap diizinkan untuk dilanjutkan.
Padahal, keberadaan SUTET itu sudah menjadi rahasia umum, kalau sangat membayakan warga masyarakat yang berada atau bahkan tinggal di bawahnya. Baik dari sisi radiasi atau aspek lain. Begitu juga dengan SUTET yang berada persis di atas Stadion Gunung Lengis yang akan banyak dipakai penonton saat nonton pertandingan.
Pembangunan Stadion yang terletak di Jalan Veteran dengan anggaran jamak APBD Gresik (2012, 2013, 2014 dan 2015) sebesar Rp 290 Miliar ini bakal menjadi momok jangka panjang. Selain karena di atasnya terdapat SUTET yang membahayakan, kemacetan juga bakal mengancam Kota Gresik ke depan.
Menurut Koordinator Biro Hukum dan Humas LSM Forkot (Forum Kota) Gresik, Hasanudin Farid, saat ini pihaknya kembali memertanyakan FS Stadion yang menjadi kebanggaan Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto tersebut. Pasalnya, pada saat sidang paripurna FS oleh anggota DPRD periode 2009-2014, tidak ada kesepakatan.
Baca Juga: Stadion Gelora Joko Samudro Gresik Direnovasi Standar FIFA
"Kami (Forkot) dulu pernah diundang dalam sidang paripurna FS. Saat itu, Ketua DPRD-nya Pak Zulfan (Zulfan Hasyim) tidak ada kata sepakat tentang FS, mereka (anggota DPRD) saat dimintai pendapat akhir tidak ada yang menjawab hanya menjawab dalam hati. Sehingga, sampai sekarang tidak jelas, namun pembangunan jalan terus," ungkap Farid, Jumat (5/6).
Bahkan paripurna FS, lanjut Farid ditolak atau diterima oleh mayoritas anggota DPRD, sehingga ketika itu tidak ada keputusan. Karena saat itu Ketua DPR Zulfan saat menyampaikan pandangan akhirnya tidak ada yang menerima. Sebab, ketika itu ada banyak pertimbangan, selain soal SUTET yang berada di atas lahan Stadion Lengis, lokasi stadion juga berada di jalur Nasional, juga lokasi yang terlalu dekat dengan jalan tol.
"Seingat saya waktu itu, malah anggota DPRD menyampaikan diterima dalam benak masing-masing. FS ini paripurna paling lucu. Dan saat itu ada salah satu anggota DPRD dari PDIP, yakni Bu Siti Muafiyah (sekarang Ketua DPC PDIP Gresik) mempertanyakan FS, karena lokasi stadion dianggap tidak tepat, selain di atasnya ada SUTET, jalan Veteran yang berada persis di depan Stadion sudah terlalu padat," jelasnya.
Jika pembangunan Stadion tuntas dan dioperasionalkan, sudah bisa dipastikan kemacetan sudah tidak akan terhindarkan. Pasalnya, jalan Veteran selama ini dikena; kerap macet akibat volume kendaraan. Tentu ke depannya bakal terjadi kemacetan yang semakin parah di tengah-tengah kota Gresik, terlebih lagi dekat dengan jalan tol Romokalisari wilayah Surabaya.
"Perlu diingat Stadion bukan hanya untuk event sepak bola saja. Karena kalau nanti ada hajatan pemerintah atau yang lainnya kemudian pakai kembang api atau yang lainya kena kabelnya SUTET apa yang bakal terjadi. Belum lagi kalau nanti ada suporter bentrok kemudian lempar-lemparan kayu atau yang lainya kemudian nyanthol di kabelnya SUTET, ini jelas mengerikan," katanya.
Baca Juga: Stadion Joko Samudro Gresik Segera Beroperasi Jadi Pondok Rehabilitasi & Observasi Pasien Covid-19
"Karena kita tahu suporter sepakbola sekarang pada ngawur, dengan kemacetan yang bisa memicu keributan. Inilah yang kami sebutkan jika FS Stadion Lengis ini masih tidak beres," sambungnya.
Farid menambahkan, Jalan Veteran adalah jalan Nasional yang tidak mungkin Pemerintah Kabupaten Gresik bisa melakukan rekayasa. Selain karena faktor biaya yang cukup tinggi, Pemkab Gresik juga tidak memiliki kewenangan.
"Pembangunan ini (stadion) tidak pernah memikirkan SUTET yang jelas-jelas berada di atasnya, serta kemacetan yang bakal terjadi kedepan. Selain itu stadion ini terlalu dekat dengan jalan tol, sehingga jika terjadi keributan antar suporter membahayakan masyarakat pengguna jalan," pungkasnya.
Sementara Kepala DPU (Dinas Pekerjaan Umum) Pemkab Gresik, Ir Bambang Isdianto MM mengakui kalau Stadion Gunung Lengis berada di bawah SUTET. Dan itu, menurutnya tidak berbahaya, karena sudah melalui kajian. Selain itu, Stadion yang berada di jalan Veteran ini juga dianggap tidak ada masalah dengan akses keluar masuknya pengunjung. "Iya jalan Veteran bakal menjadi akses utama Stadion. Nanti juga akan dibangun di belakangnya tembus yang ke Swara Giri (Radio Swara Giri) dan tembus antara (PT) Iglas dan (PT) Barata," katanya.
Disinggung ancaman kemacetan yang bakal terjadi, Bambang mengatakan, pihaknya bakal koordinasi soal rekayasa jalan Veteran dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan soal SUTET yang dipersoalkan oleh LSM Forkot karena membahayakan keamanan dan kenyamanan pengunjung stadion, Bambang menganggap hal tersebut tidak berbahaya karena berada di atas lahan parkir.
"Soal rekayasa jalan kan kita bisa koordinasi. Sedangkan untuk SUTET tidak apa-apa, karena berada di atas lahan parkir. Insya Allah penonton nanti kan bisa ditata. FS-nya di Bappeda, dulu ada. Ada dari konsultan," terang Bambang. (hud/rvl)
Baca Juga: Stadion GJS Mangkrak, Rakyat Bisa Menggugat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News