BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Plt Bupati Bangkalan, Mohni, bakal melakukan pemanggilan dalam rangka mediasi terhadap desa-desa yang masih bermasalah, serta berkoordinasi dengan tokoh-tokoh masyarakat terkait Pilkades serentak gelombang ke-2 tahun ini.
"Sekarang sedang proses mediasi dari masing-masing desa yang bermasalah, kami akan melakukan koordinasi dengan tokoh desa untuk mencari jalan tengah, untuk menyelesaikan masalah yang tengah menimpa," ujarnya kepada awak media, Selasa (11/4/2023).
Baca Juga: Mahasiswa Hingga Rektor UTM Unjuk Rasa, Desak Polres Bangkalan Hukum Mati Pelaku Pembakar Mahasiswi
Adapun sejumlah desa yang bermasalah dalam pelaksanaan pilkades ialah Manggaan, Morombuh, Kanegarah, dan Bator yang menelan 2 korban tewas dan 1 masih dalam perawatan medis.
Saat ditanya tentang perubahan jadwal penyelenggaraan pesta demokrasi, pihaknya menuturkan bahwa pelaksanaan Pilkades akan tetap digelar pada 10 Mei 2023. Tapi, pemerintah daerah setempat bakal mempertimbangkan untuk desa yang masih bermasalah.
"Jadi penundaan dari tanggal 3 ke 10 Mei itu permohonan polres bertepatan hari buruh (mayday) karena harus tercipat kondusif, untuk jadwalnya akan tetap kecuali desa yang dipandang keamanan sedang tidak baik kami akan pertimbangkan, tapi kami akan berupaya memediasi agar tak terjadi letupan lagi di desa Bator merombuh dan kanagereh," paparnya.
Baca Juga: Dewan hingga Akademisi Desak Polisi Jerat Pembunuh Mahasiswi di Bangkalan dengan Hukuman Mati
Selain itu Mohni mengimbau untuk masing-masing desa yang melaksanakan Pilkades agar senantiasa menjunjung tinggi sportifitas serta menjaga kondusifitas antar masyarakat.
"Kepada masing-masing pendukung harus bisa mengendalikan diri mari ciptakan pemilihan yang demokratis damai dan aman," pungkasnya. (mil/uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News