JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Perhatian publik langsung tertuju kepada Ganjar Pranowo ketika Megawati Soekarnoputri mengumumkan gubernur Jawa Tengah dua periode itu sebagai Calon Presiden RI dari PDI Perjuangan. Mega mendeklarasikan pencapresan Ganjar di Istana Batu Tulis Bogor, Jumat (21/4/2023).
Namun seiring dengan deklarasi Ganjar itu media sosial (medsos) juga langsung marak dengan konten rekam jejak Ganjar Pranowo. Terutama rekaman-rekaman setahun sebelumnya yang sarat kritik tajam dari tokoh PDI Perjuangan sendiri kepada Ganjar Pranowo.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Di antaranya rekaman pernyataan tokoh PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan yang mempertanyakan apa prestasi Ganjar Pranowo selama ini. Ganjar dianggap miskin prestasi.
"Ganjar apa kinerjanya 8 tahun jadi Gubernur selain main di medsos apa kinerjanya?" kata Trimedya dalam keterangannya, dikutip dari Kompas.com, Rabu (1/6/2022).
Trimedya Panjaitan yang anggota Komisi III DPR RI bahkan mengatakan bahwa saat Ganjar jadi Gubernur Jateng, malah kemiskinan cukup tinggi.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
"Kalau berhasil Pak Ganjar, kenapa Jateng masuk 17 provinsi miskin?," ujar Trimedya Panjaitan ketika menjadi pembicara di program Bung Karni Ilyas, Indonesia Lawyer Club, beberapa waktu lalu.
Dikutip CNNIndonesia, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa Jawa Tengah adalah provinsi termiskin kedua di Pulau Jawa per September 2022. Persentase penduduk miskin mencapai 10,98 persen pada September 2022. Jumlah ini meningkat dari Maret 2022 yang mencapai 10,93 persen.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
Sementara Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menjadi provinsi termiskin di Pulau Jawa per September 2022.
Lebih ironis lagi, salah satu kabupaten termiskin di Jawa Tengah justru Kabupaten Purbalingga, tempat kelahiran Siti Atiqoh, istri Ganjar Pranowo sendiri. BPS Indonesia mencatat bahwa tahun 2022, Kabupaten Purbalingga menjadi kabupaten termiskin keempat dengan angka persentase sebesar 15.30 persen.
Rekaman video yang memuat pernyataan tokoh PDI Perjuangan Trimedya Panjaitan itu kini beredar luas. Trimedya juga mempertanyakan kasus Wadas yang sempat menjadi sorotan nasional.
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
"Kenapa Wadas gak selesai? Sekadar diketahui Bang Karni. Mayoritas aktivis yang mengadvokasi Wadas itu, pendukung Ganjar periode kedua," kata Trimedya Panjaitan dikutip Fajar.co.
Menurut dia, selama ini masyarakat hanya tahu Ganjar dari sisi positif atau bagusnya saja. Karena memang diframing seperti itu, terutama lewat media sosial.
“Tahunya framing yang dibuat seperti itu,” katanya.
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Trimedya juga mengingatkan masyarakat tentang kasus korupsi di Bank Jateng. “Kemudian kalau dilihat lagi, sekarang ini sudah 4 tersangka kasus Bank Jateng. Di mana tanggung jawab gubernur?," tegas Trimedya Panjaitan.
Menurut Trimedya, keempat tersangka itu diduga merugikan negara senilai Rp235 miliar. Ia berjanji akan mempertanyakan masalah itu kepada Jaksa Agung dalam rapat.
Trimedya Panjaitan mengingatkan rakyat Indonenesia agar tak salah dalam memilih Presiden Indonesia.
Baca Juga: Respons Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri soal Sejumlah Oknum Ngaku Kader dan Dukung Deny-Mudawamah
"Kita pilih pemimpin yang rekam jejaknya bisa kita ketahui. Ini kan era digital. Jadi rekam jejaknya kita bisa ketahui,” katanya. Yang juga menarik dia lanjut mempertanyakan, “Relawan Ganjar duitnya dari mana?".
Rekaman video yang juga viral adalah rekaman Ganjar yang mengaku suka nonton video porno. Pengakuan lugas Ganjar itu ia sampaikan saat podcast dengan Deddy Corbuzier.
"Kalau saya menonton film porno salahnya di mana? Saya dewasa, punya istri. Yang gak boleh itu saya kirim-kirim itu karena yang mengirim itu kena UU ITE dengan tuduhan menyebarkan," tegas Ganjar Pranowo dalam Youtube Deddy Corbuzier.
Baca Juga: Usai Dibentuk, Ketua DPRD Kota Batu Minta Komisi Langsung Bekerja Sesuai Tupoksi
Mendengar itu Deddy Corbuzier langsung tertawa terbahak-bahak.
Ganjar justru berpendapat bahwa menonton video porno itu perlu. "Kadang-kadang sebagai orang dewasa kan perlu, saya sehat kok, kecuali saya tidak sehat," kata Ganjar beralasan.
"Kita mengerti studi perkembangan. Manusia itu ada kebutuhan-kebutuhan, ada lidah yang menuntut merasakan masakan, turun ke perut, lalu di bawah perut, itu urusan yang manusiawi," tambah Ganjar.
Baca Juga: Politisi PDIP Ungkap Alasannya Pilih Pasangan MUDAH di Pilbup Pasuruan 2024
Kasus korupsi proyek kartu tanda penduduk elektronik atau e-KTP juga dibongkar. Dalam video yang beredar Ganjar Pranowo disebut diduga terlibat skandal kasus korupsi yang mengakibatkan Ketua DPR RI Setya Novanto meringkuk di penjara itu.
Dikutip Tempo.co, Setya Novanto mengungkapkan ada aliran dana proyek e-KTP yang mengalir ke Ganjar Pranowo.
Setya mengatakan terkait dana ke Ganjar pernah disampaikan oleh bekas Ketua Komisi II DPR Chairuman. Saat itu, Chairuman juga mendapatkan jatah U$ 500 dari Andi Narogong dan membagikannya ke Ganjar.
“Pada suatu hari saya ketemu Chairuman, saya tanya betul tidak ada penerimaan dari Andi. Waktu itu ngomong baru diselesaikan US$ 200. Dia bilang ada untuk Ganjar," kata Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat, Kamis 22 Maret 2018.
Namun Ganjar Pranowo berkali-kali membantah. Ia mengaku tak terlibat kasus korupsi proyek e-KTP. Saat menjadi saksi di persidangan Setya Novanto pada 8 Februari 2018, Ganjar juga membantah.
Nah, serangkaian jejak digital itu kini beredar dan berhamburan di media sosial. Mulai video hingga tulisan.
Akankah merontokkah elektabilitas Ganjar Pranowo atau justru sebaliknya, makin memperkuat elektabilitas? Kita tunggu saja. Pilpres masih jauh. (tim)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News