JAKARTA, BANGSAONLINE.com - Muhammad Romahurmuziy (Romy), mantan nara pidana kasus korupsi kini kembali aktif berpolitik. Mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu bahkan percaya diri (PD) tampil di publik. Ia banyak berkomentar mendukung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden.
Pertanyaannya, apakah Ganjar didukung Romy menguntungkan atau justru buntung?
Baca Juga: PDIP Kabupaten Kediri Beri Santunan ke Panti Jompo dan ODGJ di Peringatan Hari Ibu
Ternyata banyak cibiran dari netizen. Romy dianggap tidak menguntungkan Ganjar, sebaliknya justru merugikan gubernur Jawa Tengah itu.
Bahkan para netizen mengumpat Romy. “Tampang politikus busuk , muka tembok kuping badak . kalau dia satria, pastilah dia sudah ngumpet, minimal tetirah menyesesali dan memohon ampunan atas segala dosanya,” tulis Mridwans di kolom kementar Fajar.co.id .
“Ngga ada beda ama si Anas raja kibul..mana tuh hidungnya ama para pemujanya ?,” komentar Lampah, netizen yang lain.
Baca Juga: PDIP Situbondo Siap Kawal Pemerintahan Baru
Tapi Romy tampak tak peduli. Politisi PPP yang pernah meringkuk di penjara selama dua tahun itu justru berusaha membersihkan diri dengan menyalahkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Padahal saat itu ia terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK (2019) sehingga tak bisa mengelak. Bahkan rekaman percakapan Romy di telepon juga diputar saat sidang Pengadilan Tipikor Jakarta.
Romy bersikukuh bahwa kasus yang menimpa dirinya dibuat-buat.
Baca Juga: 27 Kader PDIP Dipecat, Nama Bagus dan Medy Tak Termasuk
“Kasus yang menimpa saya itu kasus yang sangat artificial. Yang sangat buatan begitu,” kata Romy yang kini menjabat Ketua Majelis Pertimbangan Partai DPP PPP di YouTube Total Politik, Kamis (4/5/2023).
Romy mengatakan bahwa saat itu dirinya dituding menerima Rp50 juta. “Buat saya itu sangat tidak masuk akal,” kata Romy.
Kenapa? Karena dirinya saat itu ketua umum PPP. Menurut dia, ketua umum partai politik mengelola dana ratusan miliar. Karena itu ia mengaku agak sulit menerima ketika dia dituding menerima suap Rp50 juta.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
“Nggak ada itu namanya saya itu menerima uang. Nggak ada. Bahkan yang memberi saya pun dipersidangan juga mengatakan nggak pernah minta. Nggak pernah. Kirim utusan untuk minta, nggak pernah,” kata Romy.
Meski demikian pejabat Kemenag yang menjadi korban korupsi Romy sempat mengoceh banyak. Terutama tentang uang yang disetor terhadap Romy.
"Itu kan sisanya. Sebelumnya banyak, miliaran," kata pejabat Kemenag Gresik Jawa Timur itu.
Baca Juga: Pascaputusan MK, PDIP Gresik Minta Bawaslu Tindak Pejabat dan TNI-Polri Tak Netral di Pilkada 2024
Lalu bagaimana tanggapan KPK? Novel Baswedan, mantan penyidik KPK, langsung menyambar. Menurut Novel , Romy sesat pikir.
"Memang sesat pikir itu bahaya, tapi bila disampaikan ke publik perlu diluruskan," ujar Novel Baswedan dalam keterangannya (4/5/2023).
Novel Baswedan mengungkapkan bahwa berdasar pengalamannya sebagai penyidik, tidak ada orang yang baru pertama kali korupsi yang langsung ditangkap.
Baca Juga: Umroh Pakai Hijab, DPR RI Minta Selebgram Transgender ini Ditangkap
"Pasti sudah sering berbuat," tega Novel Baswedan.
Mereka yang sudah sering terlibat dalam kasus korupsi akan terus melakukan perbuatannya. Tidak terkecuali Romy. "Orang korupsi kalau sudah sering, uang kecilpun diembat. Apalagi uang besar, pasti disikat," kata Novel Baswedan.
Karena itu Novel Baswedan menyatakan bahwa Romy berbohong.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Sampaikan Bela Sungkawa Atas Wafatnya Agus Sunoto Imam Mahmudi
"Saya pastikan Romi berbohong," ujar Novel Baswedan
Penyidik yang dikenal lurus itu justru menyarankan, ada baiknya Romy bersyukur lantaran hanya sebagian kecil dari kasusnya yang terungkap di depan mata publik.
"Mestinya dia bersyukur yang Allah buka aibnya hanya kasus kecil. Kasus lainnya tidak atau belum (terungkap). Bila akalnya kuat, mestinya bertaubat dan insyaf," kata Novel Baswedan. (tim)
Baca Juga: Pemilih PDIP dan Demokrat di Jombang Terbelah, Dukung Warsubi-Salman pada Pilkada 2024
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News