BANGKALAN, BANGSAONLINE.com - Regional Outlet & Brand Management Smartfren, Kristyawan, mengatakan bahwa pihaknya telah berhasil mengatasi lonjakan traffic internet selama Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini.
Ia menjelaskan, ada peningkatan akses internet mencapai 14 persen lebih tinggi dari hari-hari biasa. Adapun secara secara year-on-year peningkatan traffic yang terjadi sebesar 27 persen dibandingkan lebaran tahun lalu.
Baca Juga: Tak Cukup Bukti, Bawaslu Bangkalan Hentikan Kasus Dugaan Pelanggaran Tindak Pidana Pemilu
“Momen Ramadhan, Idul Fitri, dan mudik lebaran ada peningkatakan akses internet yang lebih tinggi. Apalagi saat ini penggunaan internet di masyarakat cukup tinggi sejak adanya pandemi Covid-19," ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima BANGSAONLINE.com, Selasa (9/5/2023).
Selama Ramadhan dan mudik Idul Fitri, pihaknya juga mencatat peningkatan akses yang signifikan seperti, TikTok sebesar 28 persen, YouTube sebesar 9 persen. Terlihat juga penggunaan aplikasi pesan instan WhatsApp yang meningkat hingga hingga 6 persen, sedangkan untuk social media seperti Facebook, Instagram kemudian game esports seperti Mobile Legends, Free Fire dan sejenisnya terjadi juga kenaikan trafik di kisaran 2-5 persen.
"Untuk mencukupi kebutuhan internet masyarakat, maka kami siapkan perdana Smartfren Kuota M dan Kuota L, juga berbagai pilihan paket lain mulai dari harga Rp30 ribu dengan kuota 68 G,” kata Kristyawan.
Baca Juga: Pj Bupati Bangkalan, Kadispora dan EO Ramai-Ramai Minta Maaf Atas Insiden Pembukaan POPDA Jatim
Smartfren keluarkan promo internet tripel kuota murah meriah, paket baru dengan Triple Kuota jumbo ini adalah, Smartfren Kuota 2L seharga Rp82 ribu dengan total kuota hingga 65 GB; Smartfren Kuota 3L seharga Rp111 ribu dengan total kuota hingga 100 GB, dan Smartfren Kuota 4L seharga Rp137 ribu dengan total kuota 125 GB.
"Promo paket ini kami berikan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan kami dalam menikmati layanan internet untuk mengakses aplikasi transportasi, pesan instan, belanja online dan pembayaran elektronik sesuai dengan daerah lokal masih masing-masing," pungkasnya. (uzi/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News