Tuntut 900 Orang Dipekerjakan di Smelter Freeport, Warga Manyar Demo ke DPRD Gresik

Tuntut 900 Orang Dipekerjakan di Smelter Freeport, Warga Manyar Demo ke DPRD Gresik Ketua DPRD Gresik, Much. Abdul Qodir, ketika menemui pendemo. Foto: SYUHUD/BANGSAONLINE

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Puluhan perwakilan warga dari 9 desa di Kecamatan Manyar, , menggelar demo ke kantor dewan, Rabu (7/6/2023). Mereka menuntut dipekerjakan di Smelter (FI) yang ada di kawasan Java Integrated Industrial Ports and Estate (JIIPE).

Dari 2.000 kebutuhan pekerjaan di Smelter, warga Manyar menuntut minimal 900 orang diambil (direkrut) dari ring 1, yakni 9 desa di Kecamatan Manyar yang berada di sekitar perusahaan yang mengolah hasil tambang itu.

"Kami menuntut 900 pekerja diambilkan dari ring 1, 9 desa di Kecamatan Manyar dari kebutuhan 2000 pekerja," ucap Khumaidi Ma'un dalam pertemuan dengan Ketua DPRD , Much.Abdul Qodir, yang didampingi Ketua Komisi IV Mohammad, dan Ketua Fraksi PKB, M.Syahrul Munir, serta anggotanya, Khudaifah.

Ia mengungkapkan, tenaga kerja yang dibutuhkan untuk dipekerjakan di Smelter sebanyak 3.446 orang. Dari jumlah itu, ia minta ada kebutuhan pekerjaan untuk Kabupaten 2.000.

"Kami sudah pernah minta kepada pihak manajemen agar dari kebutuhan 2000 pekerjaan itu warga ring 1 Manyar diberikan jatah pekerjaan 50 persennya. 1000 orang. Namun, pihak Smelter hanya menyanggupi 300 orang," ungkapnya.

Tentunya, kata ia, warga menolak. Sebab, jatah 300 pekerjaan itu kalau dibagi 9 desa tidak cukup.

"Bisa gegeran warga kami. Makanya, kami menolak," jelasnya.

Karena itu, warga tambah Khumaidi menurunkan tuntutan jumlah permintaan tenaga kerajaan. Dari 1000 orang berkurang 100 orang, sehingga tinggal 900 orang.

"Jumlah 900 orang pekerja yang kami minta itu harga mati. Tak bisa ditawar-tawar lagi," kata mantan Ketua Komisi IV DPRD periode 2014-2019 ini.

Entis Sutisna, perwakilan pendemo minta dalam rekrutmen pekerjaan Smelter harus menjalankan regulasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 27 Tahun 2022, tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal.

"Disana diatur 60 persen tenaga kerja diambilkan dari warga lokal. Sementara sisanya, 40 persen dari luar," katanya.

Sementara itu, Moh. Abdul Qodir mengaku sangat prihatin dengan banyaknya pengangguran di wilayah Kecamatan Manyar. Sementara sisi lain banyak rumah kontrakan maupun kos-kosan yang penuh sesak dengan pekerja dari luar .

"Kondisi ni yang membuat warga Manyar nelongso. Sedih. Sebab, warga Manyar yang banyak berdiri industri masih nganggur, sementara yang kerja dari luar ," ucapnya.

Lihat juga video 'Viral! Video Manusia Menikahi Kambing di Gresik, Bupati Mengecam: Jahiliyah!':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO