SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jatim Soekarwo (Pakde Karwo) melakukan MoU dengan Perguruan Tinggi Islam baik negeri maupun swasta di Jatim, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan bagi guru-guru Madin.
Pemprov Jatim konsisten meningkatkan kualitas guru-guru Madrasah Diniyah (Madin). Ini penting agar guru atau ustadz Madin memiliki kemampuan setara S1 atau sarjana, tapi juga memiliki kemampuan mengajar yang baik.
Baca Juga: Respons Dampak Banjir Jember, BPBD Jatim dan OPD Tinjau Wilayah Terdampak dan Salurkan Bantuan
"Hal ini merupakan bentuk komitmen bersama antara Pemprov Jatim dengan Perguruan Tinggi Islam baik negeri maupun swasta di Jatim, untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan bagi guru-guru Madin,” ungkap Pakde Karwo.
Hal itu disampaikan Pakde Karwo saat memberi sambutan pada acara Penandatanganan Kesepakatan Bersama dan Perjanjian Kerjasama antara Pemprov Jatim dengan Kopertais Wilayah IV Surabaya. Selain Kopertais, kerjasama juga dijalin dengan IAIN Jember, STAIN Pamekasan, serta 35 Perguruan Tinggi Agama Islam (PTAI) di Gedung Negara Grahadi, Senin (15/6).
Ia mengatakan, bantuan yang diberikan kepada guru-guru madin tersebut berupa bantuan beasiswa untuk menempuh pendidikan S1 selama delapan semester di PTAI swasta atupun negeri.
Baca Juga: Tinjau Posko OMC, Pj Gubernur Adhy: Upaya Kurangi Dampak Cuaca Ekstrem di Daerah Rawan Banjir
Kerjasama ini juga sudah dikembangkan mulai tahun 2006 hingga tahun 2015, dengan total anggaran sebesar Rp 78,5 miliar. “Dari total 9703 mahasiswa program beasiswa guru Madin ini, yang telah lulus sampai sekarang mencapai 4400 orang,” terang Pakde Karwo.
Menurutnya, di samping pemberian bantuan beasiswa konsep pendidikan yang diterapkan harus mengedepankan proses tatap muka, tidak hanya berpatokan pada teknologi. Proses metodologi seperti inilah yang harus dimengerti oleh guru-guru Madin di Jatim.
Selain itu, lanjutnya, hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan metode pendidikan yakni selalu melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Selanjutnya murid tidak hanya butuh guru untuk mengajar, namun juga memberi semangat untuk pencapaian prestasi yang maksimal. Ini penting karena sebagian pendidikan tidak diselesaikan karena kecerdasan, tapi karena peran dan semangat lingkungan sekitar.
Baca Juga: Lagi, Jatim Dapat Penghargaan, Raih Predikat Sangat Baik Implementasi Sistem Merit Manajemen ASN
“Setelah murid dan achievment bisa terlibat sepenuhnya, barulah faktor sarana dan prasarana serta kurikulum akan mempengaruhi penerapan pendidikan,” terangnya. Ia berharap, walaupun bantuan yang diberikan Pemprov Jatim masih kurang, namun semua guru-guru Madin bisa mendapatkan manfaat secara maksimal.
Kepala Biro Kesejahteraan Masyarakat, Setdaprov Jatim Bawon Adi Y menyampaikan, pelaksanaan program peningkatan kualitas guru Madin tahun anggaran 2015 sebesar Rp 8,780 miliar berasal dari dana APBD murni Pemprov Jatim. Anggaran tersebut dialokasikan untuk 35 lembaga PTAI swasta dan negri atau sebanyak 1.033 mahasiswa, dan masing-masing mahasiswa mendapat bantuan Rp 8,5 juta.
Ia menjelaskan, mulai tahun 2006 sampai tahun 2014 penyelenggaraan pendidikan program kualitas guru Madin dilakukan oleh PTAI yang memiliki program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Bahasa Arab (PBA). Pada tahun 2015 ini ada dua program studi yang ditambahkan yakni Stufi pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) dan Manajemen Pendidikan Islam (MPI). (nis/dur)
Baca Juga: Luncurkan Puspaga Setara di Peringatan Hari Ibu, Pj Gubernur Jatim : Wujudkan Kesetaraan Gender
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News