KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota Kediri melalui dinas pendidikan merespon positif program transisi PAUD-SD yang menyenangkan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Untuk itu, sebanyak 200 kepala sekolah SD negeri dan swasta dilibatkan dalam sosialisasi transisi PAUD-SD yang menyenangkan di Ruang Ki Hajar Dewantara Dinas Pendidikan Kota Kediri, Senin (12/6/2023).
BACA JUGA:
- Koordinasi Reviu Masterplan Smart City, Diskominfo Kota Kediri Undang Tim Pelaksana dari Setiap OPD
- Kediri Jadi Kota dengan Inflasi Terendah di Jawa Timur pada April 2024, Zanariah Sampaikan Apresiasi
- Zanariah Terima LHP LKPD 2023, Kota Kediri Pertahankan Opini WTP 10 Kali Beruntun
- Arahan Pj Wali Kota Kediri di Sosialisasi Penilaian Mandiri dan Penyelenggaraan SPIP Terintegrasi
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan, mengatakan gerakan transisi PAUD ke SD yang menyenangkan dimulai sejak tahun ajaran baru.
Menurut dia, transisi yang efektif ialah saat anak tidak perlu banyak melakukan penyesuaian sebagai akibat dari perpindahannya. Selain itu, sosialisasi dilakukan untuk menyamakan persepsi bahwa anak harus bisa membaca, menulis, berhitung (calistung) ketika masuk SD merupakan salah satu konsep yang salah.
“Dalam penerimaan peserta didik baru tidak boleh ada tes calistung (karena itu tidak menyenangkan bagi anak). Selain itu, pesan dari Kemendikbudristek bahwa mulai anak TK hingga SD kelas dua tidak boleh ada penekanan, jadi pembelajaran harus dibuat menyenangkan,” ujarnya.
Dijelaskan Anang, yang harus dibangun dalam diri anak dari PAUD hingga SD yakni kemampuan fondasi terkait agama dan budi pekerti, keterampilan sosial dan bahasa, kematangan emosi yang cukup, pemaknaan belajar yang positif, pengembangan kemampuan motorik dan perawatan diri, serta kematangan kognitif.