SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sistem pemilihan umum (pemilu) yang terdiri atas sistem proporsional tertutup dan terbuka tengah menjadi pembicaraan dalam ranah publik. Penyelenggaraan kedua sistem ini sangat berbeda dan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.
Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat) dan Puan Maharani (PDIP) pada Minggu (18/6/2023) menandai kian intensnya manuver politik yang dilakukan oleh partai politik jelang Pemilu 2024. Manuver politik bukanlah hal baru dalam masa-masa menjelang pemilu. Hal itu dikarenakan sejak pemilu 1955 telah diwarnai banyak manuver sebelum penyelenggaraannya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 23 November 2024
Dalam pelaksaan pemilu dibutuhkan suatu sistem yang menjadi landasan terselenggaranya pemilu tersebut.
Sistem proporsional tertutup merupakan sistem pemilu yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, sehingga tidak bisa memilih secara mandiri wakil rakyat. Adapun sistem proporsional terbuka ialah sistem pemilu yang memungkinkan rakyat untuk memilih beberapa wakil rakyat di suatu daerah pemilihan (dapil) yang merupakan anggota partai politik.
Sistem proporsional tertutup digunakan pada pemilu perdana tahun 1955. Sedangkan sistem proporsional terbuka diberlakukan sejak era reformasi.
Baca Juga: Hartono dari Fraksi PDIP Resmi Jabat Wakil Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto 2024-2029
Berdasarkan buku karya Abdul Hakam yang berjudul Buku Hukum Pemilu di Indonesia, berikut kelebihan sistem proporsional terbuka:
1. Rakyat dapat langsung memilih calon yang akan duduk di parlemen untuk dapat mewakili aspirasinya
2. Partisipasi serta kendali masyarakat menjadi tinggi, sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja partai dan parlemen
Baca Juga: Resep Bubur Kacang Hijau Ketan Hitam Gurih dan Praktis
3. Sistem ini menjadi bentuk kemajuan dalam berdemokrasi
Kekurangan sistem proporsional terbuka:
1. Melahirkan wakil rakyat yang belum teruji dan sebagian bukan dari kader terbaik pada suatu partai
Baca Juga: 5 Makanan yang Bisa Menurunkan Gula Darah dengan Cepat
2. Secara realitas rakyat menjadi mengabaikan kapasitas dan hanya memilih calon yang bermodal atau berduit
3. Peluang terjadinya politik uang sangat tinggi
4. Perhitungan hasil pemilu tergolong rumit
Baca Juga: Resep Semur Tahu Telur Puyuh, Makanan Berkuah yang Menghangatkan Tubuh
5. Biaya pemilu menjadi sangat besar
6. Sulit menegakkan kuota gender dan etnis
7. Terjadinya persaingan kurang sehat antarcalon legislatif dalam satu partai
Baca Juga: 5 Jus yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah Tinggi
Kelebihan sistem proporsional tertutup:
1. Memberikan kesempatan besar pada kader partai yang potensial
2. Memperkuat eksistensi partai politik
Baca Juga: Resep Tom Yum Seafood, Makanan Thailand yang Menggugah Selera
3. Biaya pemilu menjadi murah
4. Menekan potensi politik uang
5. Mempermudah dalam memenuhi kuota gender dan etnis yang dianggap minoritas
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 20 November 2024
Kekurangan sistem proporsional tertutup:
1. Berpotensi menjadi kemunduran sistem demokrasi
2. Menguatkan oligarki di internal partai politik
3. Menutup kanal partisipasi publik yang lebih besar karena masyarakat tidak memilih calon legislatif
4. Berpotensi dilakukannya politik uang dalam lingkup internal ketika menentukan nomor urut calon.
(ans)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News