Polemik Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka dalam Pemilu, Simak Kelebihan dan Kekurangannya

Polemik Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka dalam Pemilu, Simak Kelebihan dan Kekurangannya Polemik Sistem Proporsional Tertutup dan Terbuka dalam Pemilu, Simak Kelebihan dan Kekurangannya. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Sistem pemilihan umum (pemilu) yang terdiri atas sistem proporsional tertutup dan terbuka tengah menjadi pembicaraan dalam ranah publik. Penyelenggaraan kedua sistem ini sangat berbeda dan memiliki kelebihan serta kekurangannya masing-masing.

Pertemuan Agus Harimurti Yudhoyono (Demokrat) dan Puan Maharani () pada Minggu (18/6/2023) menandai kian intensnya manuver politik yang dilakukan oleh partai politik jelang . Manuver politik bukanlah hal baru dalam masa-masa menjelang pemilu. Hal itu dikarenakan sejak pemilu 1955 telah diwarnai banyak manuver sebelum penyelenggaraannya.

Baca Juga: Tiket Indonesia Lawan Jepang Mulai Dijual 2 November 2024, Ini Ketentuannya

Dalam pelaksaan pemilu dibutuhkan suatu sistem yang menjadi landasan terselenggaranya pemilu tersebut.

Sistem proporsional tertutup merupakan sistem pemilu yang memungkinkan rakyat untuk memilih partai, sehingga tidak bisa memilih secara mandiri wakil rakyat. Adapun sistem proporsional terbuka ialah sistem pemilu yang memungkinkan rakyat untuk memilih beberapa wakil rakyat di suatu daerah pemilihan (dapil) yang merupakan anggota partai politik.

Sistem proporsional tertutup digunakan pada pemilu perdana tahun 1955. Sedangkan sistem proporsional terbuka diberlakukan sejak era reformasi.

Baca Juga: Mengenal Generasi Stroberi

Berdasarkan buku karya Abdul Hakam yang berjudul Buku Hukum Pemilu di Indonesia, berikut :

1. Rakyat dapat langsung memilih calon yang akan duduk di parlemen untuk dapat mewakili aspirasinya

2. Partisipasi serta kendali masyarakat menjadi tinggi, sehingga dapat mendorong peningkatan kinerja partai dan parlemen

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 31 Oktober 2024

3. Sistem ini menjadi bentuk kemajuan dalam berdemokrasi

Kekurangan sistem proporsional terbuka:

1. Melahirkan wakil rakyat yang belum teruji dan sebagian bukan dari kader terbaik pada suatu partai

Baca Juga: Resep Pie Pisang Manis dan Legit

2. Secara realitas rakyat menjadi mengabaikan kapasitas dan hanya memilih calon yang bermodal atau berduit

3. Peluang terjadinya politik uang sangat tinggi

4. Perhitungan hasil pemilu tergolong rumit

Baca Juga: Resep Teh Susu Gula Aren

5. Biaya pemilu menjadi sangat besar

6. Sulit menegakkan kuota gender dan etnis

7. Terjadinya persaingan kurang sehat antarcalon legislatif dalam satu partai

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 30 Oktober 2024

Kelebihan sistem proporsional tertutup:

1. Memberikan kesempatan besar pada kader partai yang potensial

2. Memperkuat eksistensi partai politik

Baca Juga: Respons Ketua DPC PDIP Kabupaten Kediri soal Sejumlah Oknum Ngaku Kader dan Dukung Deny-Mudawamah

3. Biaya pemilu menjadi murah

4. Menekan potensi politik uang

5. Mempermudah dalam memenuhi kuota gender dan etnis yang dianggap minoritas

Baca Juga: Usai ​Dibentuk, Ketua DPRD Kota Batu Minta Komisi Langsung Bekerja Sesuai Tupoksi

Kekurangan sistem proporsional tertutup:

1. Berpotensi menjadi kemunduran sistem demokrasi

2. Menguatkan oligarki di internal partai politik

3. Menutup kanal partisipasi publik yang lebih besar karena masyarakat tidak memilih calon legislatif

4. Berpotensi dilakukannya politik uang dalam lingkup internal ketika menentukan nomor urut calon.

(ans) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Kembalikan Formulir Bacabup ke PDIP Situbondo, Rio Patennang Berharap Wakilnya dari PDIP':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO