LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Pertamina bekerjasama dengan PT Hitay Rawas Energy dari Turki selaku rekanan secara diam-diam mulai melakukan eksplorasi energi panas bumi atau geothermal, di Gunung Lemongan, Kabupaten Lumajang.
Pekerjaan dimulai dengan pemasangan detektor geothermal di sejumlah Desa di lereng gunung berapi aktif ini.
BACA JUGA:
- Aktivis Portal Nilai Penerbitan Izin Pertambangan di Wonosunyo Gempol Diskriminatif
- AJI Surabaya: Bukan Rahasia Lagi Anggota Dewan Punya Bisnis Tambang, Rawan Konflik Kepentingan
- Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Surati Kapolri Minta Penindakan terhadap Tambang Ilegal
- Minta Perizinan Tambang CV. Jaya Corpora Disetop, Aktivis Lingkungan Ancam Lapor KPK dan KLHK
Pekerjaan ini melibatkan tenaga kerja dari masyarakat di Desa Papringan, Kecamatan Klakah. Sekitar 30 warga desa ini melakukan pemasangan alat detektor geothermal di Desa Bandaran, Kecamatan Kedungjajang.
Kegiatan eksplorasi geothermal di Gunung Lemongan ini, belakangan juga diketahui mulai dilaksanakan tanpa sepengetahuan Pemerintah Daerah (Pemda), jajaran Forum Pimpinan Daerah (Forkomimda) lainnya termasuk dari jajaran kepolisian.
Bupati Lumajang Drs H Asat Malik MAg saat menghadiri sosialisasi survey migas dari Pertamina EP (Exploration and production) bersama SKK Migas di Panti PKK, spontan terkejut mendengar laporan tersebut.
Pasalnya, sosialisasi yang dihadirinya tersebut disangka akan menjelaskan seputar kegiatan eksplorasi geothermal di Gunung Lemongan, namun ternyata lain dari yang diperkirakan.
"Lho kok sosialisasi ini rencana survey eksplorasi migas. Kok bukannya geothermal di Gunung Lemongan. Saya jadi bingung, sebab sejak Senin lalu sejumlah aktivis lingkungan dan wartawan sudah banyak yang bertanya-tanya kepada saya. Dan saya jelaskan jika eksplorasi itu akan dipaparkan hari ini. Tapi ternyata lain," kata Asat.