27 Desa di Lumajang Kekeringan, Jamaah Masjid Kesulitan Air Wudu, Terpaksa Tayamum

27 Desa di Lumajang Kekeringan, Jamaah Masjid Kesulitan Air Wudu, Terpaksa Tayamum Para wanita warga Lumajang ini tiap hari susah payah mengangkut air bersih dari jarak yang jauh ke rumahnya. Foto: www.kindo.hk

LUMAJANG, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang hingga kini belum bisa mengatasi kekeringan yang menyebabkan krisis air bersih bagi warganya.Kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lumajang dikabarkan menerima cukup banyak permintaan bantuan distribusi air bersih untuk tempat ibadah di wilayah kekeringan. Permintaan itu diajukan oleh takmir masjid dan musolla dari berbagai desa yang dilanda kekeringan tahunan.

Kabupaten Lumajang telah menetapkan status siaga darurat kekeringan, dengan peta wilayah krisis air bersih mencakup 27 Desa yang tersebar di 6 Kecamatan.

Baca Juga: Dam Gambiran Diproyeksikan Rampung Desember 2024, Petani Ucapkan Terima Kasih ke Pj Bupati Lumajang

"Kami mendapatkan lagi pengajuan bantuan pengiriman air bersih dari takmir masjid di wilayah Ranuyoso. Sebelumnya ada beberapa desa lainnya yang juga mengajukan bantuan pengiriman air bersih serupa,"kata Sekretaris BAZ Atok Hasan Sanusi, SH.

Dari keterangan takmir masjid yang mengajukan permohonan bantuan, memasuki Ramadan kali ini kondisi krisis air bersih yang terjadi semakin parah di daerah-daerah kekeringan tersebut. Padahal, di tempat-tempat ibadah seperti masjid dan musala sangat dibutuhkan suplai air bersih untuk kepentingan bersuci atau wudhu bagi para jamaah.

Namun yang terjadi bak air yang ada di masjid dan musala kering. Sehingga jamaah yang akan beribadah, kesulitan untuk mengambil wudu. "Kalau mau bersuci, jamaah terpaksa harus menggunakan stok air di rumahnya masing-masing, kalau juga tidak ada, warga terpaksa bertayamum,"ujar nya.

Baca Juga: Warga Lumajang Ingin Program PTSL Berlanjut

Warga di wilayah krisis air bersih ini, biasanya menyimpan air dalam jirigen-jirigen berukuran 20 liter. Jirigen ini baru terisi saat suplai air dari mobil tangki BPBD datang mendistribusikan air bersih ke desanya.

Jika tidak, warga terpaksa harus menempuh jarak berkilo-kilometer jauhnya ke sumber air yang ada. Kendati, sumber air tersebut kondisinya juga mulai mengering.

"Jadi, untuk kebutuhan suplai air guna kebutuhan minum dan memasak disuplai bergantian oleh BPBD. Tapi untuk kebutuhan di tempat ibadah ini, warga yang sulit untuk mendapatkan pengiriman air sehingga meminta bantuan ke BAZ," jelas dia.

Baca Juga: Usai Dilanda Banjir Lahar Dingin Semeru, Pemkab Lumajang Perbaiki Sejumlah Infrastruktur

Hanya saja, permohonan bantuan air bersih ini belum bisa dipenuhi pengurus BAZ Kabupaten Lumajang. Karena permintaan bantuan itu akan dikoordinasikan terlebih dulu dengan BPBD Kabupaten Lumajang.

"Koordinasi itu perlu dilakukan, untuk memastikan bahwa BPBD bisa menyediakan mobil tangkinya untuk mendistribusikan air bersih sampai ke lokasi daerah kekeringan, sesuai permintaan yang diterima,"pungkas dia. (ron/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO