Antisipasi Kecelakaan saat Arus Mudik, Sopir Bus dan MPU di Malang Dites Urin

Antisipasi Kecelakaan saat Arus Mudik, Sopir Bus dan MPU di Malang Dites Urin Petugas BNN saat tes urin pada sopir bus antar kota dalam provinsi dan sopir mobil penumpang umum di terminal Arjosari Kota Malang. (foto: iwan irawan/BANGSAONLINE)

MALANG, BANGSAONLINE.com - Untuk mengantisipasi terjadinya laka lalu lintas saat arus mudik Lebaran 2015, Polres Malang Kota bekerja sama dengan Satlantas Polres Malang Kota, Dishub, BNN dan Jasa Raharja mulai melakukan tes urin bagi para sopir bus dan MPU. Operasi tes urin dilakukan secara acak di terminal Arjosari Senin (22/6).

“Operasi tes urin ini kita gelar untuk pencegahan terjadinya kecelakaan di jalan raya. Selama 2 jam sopir bus dan MPU kita tes urin untuk mengetahui apakah mereka menggunakan narkoba atau tidak,” ujar Kanit Dikyasa Polres Malang Kota IPDA Endiex P disela-sela giat operasi.

Baca Juga: Semarak Grand Final Kakang-Mbakyu Kota Malang 2024

Tes urin ini diharapkan bisa meminimalisasi terjadinya kecelakaan di jalan raya saat arus mudik nanti. Operasi tidak hanya untuk tes urin saja, karena juga menggandeng Dishub. Dalam hal ini Dishub melakukan penertiban trayek MPU yang ada. MPU yang melanggar trayek yang dimiliki juga langsung ditindak.

“Kita masing-masing memiliki peran sendiri-sendiri. BNN yang melakukan tes urin, jajaran Dishub Kota Malang menertibkan trayek dengan segala surat kelengkapannya serta unit Jasa Raharja melakukan pendatan ulang. Dan sopir yang tidak memiliki kelengkapan surat-surat berkendaraan, kita yang menilang,” ujar Endiex.

Dalam operasi kemarin, ada 6 bus yang tidak layak jalan dan bus itu terpaksa ditahan pihak kepolisian. Bus tidak boleh jalan sebelum dibenahi terlebih dahulu hingga benar-benar laik jalan.

Baca Juga: Pj Wali Kota Malang Tinjau Pembangunan Area Parkir Stadion Gajayana

"Selain itu juga ada 5 pelanggaran trayek yang sudah kadaluarsa, 6 pelanggaran kelengkapan seperti (ban tipis, kaca pecah, kondisi kendaraan yang waktunya peremajaan)," terang Endiex didampingi jajaran Dishub Kota Malang.

Terpisah, Kompol Ellida Kasi Rehabilitasi BNN Kota Malang menambahkan, ada 34 sopir bus yang urinnya diambil untuk dites, hasilnya negatif. Namun, ia mengatakan bahwa tidak menutup kemungkinan jika ada sopir MPU yang positif, akan dilakukan pemanggilan. Identitas mereka yang dites sudah diarsipkan di BNN.

“Apakah mereka yang positif akan direhab atau mengandung unsur pidana, tergantung assestmen yang dilakukan BNN," ujar mantan Waka Polsek Kedungkandang ini. (mlg1/thu/ns)

Baca Juga: Minimalisir Kebocoran PAD, Pemkot Malang Berlakukan Pembayaran Parkir Nontunai

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO