KFC Tutup, Diboikot Umat Islam, Tak Mau Sertifikasi Halal, Catatan M Mas'ud Adnan dari Thailand (3)

KFC Tutup, Diboikot Umat Islam, Tak Mau Sertifikasi Halal, Catatan M Mas Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan foto bersama dengan para ulama Majelis Ulama Syaikhul Islam Thailand di kantornya di Bangkok Thailand, Senin (21/8/2023). Foto: bangsaonline.com

BANGKOK, BANGSAONLINE.com - Konsistensi ulama Thailand dalam melindungi umat Islam dari makanan dan minuman haram memang layak diacungi jempol. Di bawah ini laporan serial M Mas’ud Adnan, CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE yang berada di Bangkok Thailand selama tiga hari.

Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim dan rombongan menginap di Al-Meroz Bangkok. Hotel halal terbesar di Bangkok. Hotel megah yang terletak di Suan Luang Bangkok itu bintang 5. Tapi pemilik hotel tersebut, Rausak Mulsap, ikhlas menurunkan bintang hotelnya jadi bintang 4 karena tak mau menyediakan minuman keras dan fasilitas maksiat lainnya.

Baca Juga: Kuliah di Luar Negeri itu Gampang, Tinggal Pilih, di Turki atau Thailand

Bagi Kiai Asep, yang paling berat berada di luar negeri adalah soal makanan dan minuman sehari-hari. Kiai Asep tak mau mengonsumsi makanan dan minuman yang diragukan kehalalannya. Jangankanan makanan dan minuman haram, yang subhat saja cucu pendiri NU, KH Abdul Chalim, itu tidak mau. Bahkan wadah makanan dan minuman melamin saja Kiai Asep tidak mau. Alasannya, ia pernah mendengar informasi bahwa wadah melamin terbuat dari tulang.

“Kalau wadah melamin itu dari China kan ada kemungkinan terbuat dari tulang babi,” kata pendiri dan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah yang memiliki 14.000 santri itu.

Karena itu Kiai Asep selama tiga hari tiga malam di Thailand minta hotel tempat ia dan rombongan menginap terjamin kehalalannya.

Baca Juga: Debat Hadratussyaikh dengan Kiai Uzlah, Merasa Paling Baik, Tapi Terima Uang Bupati, Uang Rakyat

Di Thailand memang tergolong sulit makanan dan minuman halal. “Semua restoran di sini mengandung babi,” kata Qulyubi, warga Thailand berwajah Pakistan, yang menjadi tour guide. “Meski ada cap halal di tokonya, jika yang orang jual pakai celana pendek jangan percaya. Pasti babi,” tambahnya.

Untung di Thailand ada The Gulf Halal Centre dan the Central Islamic Council of Thailand. Lembaga di bawah Majelis Syaikhul Islam Thailand, lembaga sejenis MUI, itu sangat ketat dan tegas melindungi umat Islam dari makanan dan minuman halal umat Islam.

Berbeda dengan MUI yang kontrolnya sangat lemah, The Central Islamic Council of Thailand, sangat ketat mengontrol produk yang sudah berserifikasi halal. Setiap bulan lembaga ini dua kali mengaudit atau mengecek produk-prodok yang bersertifikasi halal. Sehingga produk-produk itu terjamin kehalalannya.

Baca Juga: Torehkan Prestasi Internasional, Santri MBI Amanatul Ummah Hebohkan 12th World Robotic For Peace

Menurut Zamal Nsution, di kawasan Pattani, Thailand selatan ada gerai KFC tutup karena tak laku. “KFC itu dianggap arogan. KFC menganggap tak perlu sertifikasi halal. Diboikot oleh umat Islam di sana. Akhirnya tak laku dan tutup,” tutur Dr Zamal Nasution, warga Indonesia asal Batak, yang alumnus Mahidol University Bangkok Thailand.

KFC atau Kentucky Fried Chicken adalah jaringan restoran cepat saji asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Louisville, Kentucky. Di Indonesia gerai KFC meluas di kota-kota besar.

Seperti diberitakan HARIAN BANGSA edisi Senin (28/8/2023), KFC dan McDonald’s dihukumi tidak halal oleh The Central Islamic Council of Thailand. Lembaga itu berada di bawah Majelis Syaikhul Islam Thailand, lembaga sejenis MUI, yang punya otoritas fatwa dan keagamaan Islam di Thailand.

Baca Juga: Pakai Seragam Kayak SMA, Mahasiswa Mahidol Temui Dosen Boleh Pakai Celana Pendek

“Di Pattani justru restoran Malasysia yang laris,” kata Zamal Nasution. Maklum, menunya dipastikan halal.

Di kawasan Thailand selatan, terutama Pattani, Yala, dan Narathiwat, memang banyak warga yang beragama Islam. Tiga wilayah itu banyak dikunjungi wisatawan muslim dari berbagai negara di dunia. Apalagi di kawasan itu banyak masjid berarsitektur indah dan unik, disamping makanan dan minuman halal.

Benarkah pengendara yang membunyikan klakson di Thailand akan ditembak mati? Apa benar 90 persen dosen di perguruan tinggi di Thailand tidak nikah? Ikuti laporan M Mas'ud Adnan selanjutnya. (bersambung)

Baca Juga: Gila, 90 % Dosen Wanita Tak Nikah, LGBT Merajalela, Laporan M Mas'ud Adnan dari Bangkok (4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Para Politisi Dikubur Hidup-Hidup':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO