SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Sebanyak 9 perempuan cabe-cabean -julukan ABG yang doyan nongkrong hingga larut malam di jalanan- terjaring razia atau tergaruk dalam Operasi Penyakit Masyarakat (pekat) yang digelar oleh Polsek Candi dan Satpol PP Kecamatan Candi bersama aparatur Desa Sepande Kecamatan Candi, Minggu (28/6) dini hari.
Mereka digiring ke balai Desa Sepande untuk diberikan pembinaan karena tak bisa menunjukkan kartu identitas diri ketika tim gabungan merazia warung remang-remang yang tumbuh subur di Jalan Ruko Gading Fajar Desa Sepande.
Baca Juga: Kabar Dugaan Penyekapan 12 PSK di Surabaya oleh Mucikari, Warga Ungkap soal Hutang hingga Preman
Kapolsek Candi Kompol Eko Joko Sugiarto mengatakan, bahwa tujuan Operasi Pekat menyisir beberapa tempat karena disinyalir rawan aksi premanisme.
"Kami tidak menemukan target (preman). Sedangkan, mereka yang terjaring adalah perempuan yang rata-rata masih di bawah umur tanpa kelengkapan identitas. Maka, mereka di bawa ke balai desa untuk diberikan pembinaan," ujarnya.
Ditambahkan, pihaknya meminta remaja yang gemar nongkrong malam di pinggir jalan agar perilaku tersebut tidak menjadi kebiasaan. Sebab, berdampak negatif terhadap kelangsungan masa depannya.
Baca Juga: Pria Asal Bogor Dicokok Polisi di Sidoarjo Usai Pekerjakan 4 Anak di Bawah Umur sebagai PSK
Sebelumnya, tim gabungan sempat mendatangi kelompok motor yang berkerumun di perbatasan antara Desa Sepande dan Desa Sidodadi, tepatnya di sebelah barat tol. Setelah dipastikan mereka tidak mengadakan balapan liar maupun aksi kejahatan lainnya, tim gabungan bergerak menuju lokasi di Jalan Ruko Gading Fajar.
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sepande H. Fadholi mengatakan ABG yang berhasil terjaring, rata-rata berasal dari luar kota seperti Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan dan Probolinggo. "Kita berikan pembinaan di balai desa," tukasnya.
Terpisah, sebanyak 7 pekerja seks komersial (PSK) yang menjajakan diri di bantaran Kali Porong atau dikenal dengan sebutan Tangkis Porong Indah (TPI) juga berhasil digaruk oleh tim gabungan dari Polsek Porong, Satpol PP dan Koramil Porong dalam Operasi Pekat, Minggu (28/06) dini hari.
Baca Juga: Operasi Pekat, Satpol PP Madiun Amankan 16 PSK di Pasar Muneng
Awalnya, tim gabungan hanya merazia warung remang-remang saja. Namun informasi yang diterima, tempat tersebut juga menyediakan PSK, maka pihak forpimka Porong melakukan penyisiran di sepanjang bantaran sungai.
Namun, tim gabungan sempat mendapat perlawanan dari warga sekitar sehingga terjadi adu mulut. Karena ketakutan, para pemilik warung remang-remang merobohkan tenda asmara yang disediakan untuk mesum untuk menghilangkan jejak.
Kapolsek Porong, Kompol Mujiono mengatakan bahwa 7 PSK tersebut rata-rata berasal dari warga luar Sidoarjo. Kini para PSK tersebut akan diserahkan ke Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Sidoarjo untuk dilakukan pembinaan.
Baca Juga: Polda Jatim Berantas Prostitusi di Tretes
Sementara itu, jajaran Polsek Jabon berhasil mengamankan puluhan sepeda motor protolan dan ratusan botol minuman keras di exit tol lama di Desa Dukuhsari Kecamatan Jabon. Ratusan pemuda pemudi yang nongkrong di sepanjang jalan exit tol lama, semburat mengetahui ada razia yang dilakukan Polsek Jabon. Sebab, mereka seringa uji kebolehan melakukan balapan didaerah tersebut .
"Para pemilik sepeda motor protolan ini, nantinya akan kami berikan sanksi teguran dan wajib membawa perlengkapan sepeda motornya untuk dilakukan pembenahan langsung di Mapolsek Jabon,” ujar Kapolsek Jabon, AKP Mukari. (kmd/nni/sho)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News