PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Hampir puluhan tahun, bau busuk di Sungai Wrati dihirup oleh masyarakat Desa Kedungringin Kecamatan Beji, Kabupaten Pasuruan. Bau anyir dan busuk tersebut diduga berasal dari limbah perusahaan sekitar yang di buang ke sungai tanpa dilakukan perbaikan baku mutu limbah.
Menurut Kepala Desa Kedungringin Riski Wahyuni saat mendampingi Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan H. M. Sudiono Fauzan yang melakukan peninjauan, bau tak sedap ini sudah berlangsung belasan tahun. Bahkan sebelum dirinya menjadi kepala desa, bau busuk itu sudah ada.
Baca Juga: BPN Pasuruan Hadiri Sosialisasi Pembangunan Pengendali Banjir Kali Bangiltak dan Kali Wrati Tahap 1
“Baunya sudah lama. Kalau tidak salah, sejak saya masih belum menjabat juga bau gini. Warga juga sering mengeluhkan hal serupa,” kata Riski, Jumat (15/9/2023).
Ketua DPRD Kabupaten Pasuruan Sudiono Fauzan mengakui bau yang ditimbulkan dari Sungai Wrati terbilang sangat parah dan harus ada penanganan serius.
Bahkan saat tiba di lokasi, pria yang menjabat sebagai sekretaris DPC PKB Pasuruan tersebut nyaris muntah lantaran tak kuat menahan bau busuk.
Baca Juga: Warga Komplain Limbah PT Cargill, Komisi III DPRD Kabupaten Pasuruan Desak Pertanggungjawaban
“Baunya sangat menyengat, berasa ingin muntah,” kata Dion, sapaannya.
Menurut Dion, di wilayah Kedungringin sendiri tak ada pabrik yang beroperasi. Namun aliran Sungai Wrati ini menjadi muara dari sungai-sungai di wilayah atas seperti halnya Desa Cangkringmalang dan Desa Wonokoyo yang mempunyai banyak pabrik. (bib/par/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News