GRESIK, BANGSAONLINE.com - Petrokimia Gresik berkomitmen mendukung pengembangan energi bersih di Tanah Air dengan memfasilitasi pengembangan green hydrogen dan green ammonia terintegrasi di kawasan perusahaan. Program ini merupakan inisiasi dari Pupuk Indonesia kolaborasi dengan PT PLN, dan perusahaan asal Arab Saudi, ACWA Power Company.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyebut pihaknya telah menyiapkan master plan pengembangan bisnis pada tahun ini, seperti pengembangan green hydrogen dan green ammonia yang akan menjadi penopang pertumbuhan Pupuk Indonesia di masa mendatang. Hal tersebut diungkapkan dalam segmen BUMN Performance Report 2023.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Beberkan Program Transisi Energi 2024-2030 di Forum Internasional COP29
"Kita telah bekerja sama dengan banyak pihak, dan kita juga sudah menetapkan beberapa titik untuk pengembangan dengan teknologi dan metode yang berbeda-beda. Di Gresik (Petrokimia Gresik) kita akan mengembangkan industri hijau dengan berbasiskan tenaga surya Ini adalah industri masa depan. Jika kita tidak dari sekarang, maka kita akan ketinggalan gerbong," ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo, menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung program pengembangan green hydrogen dan green ammonia. Ia mengungkapkan, perjanjian studi pengembangan energi bersih di Petrokimia Gresik ini telah ditandatangani para pihak dan disaksikan oleh Kementerian BUMN pada bulan Juli 2023, lalu.
Saat ini, kata ia, sudah pada tahapan feasibility study atau pengumpulan data teknis terkait Pabrik Amoniak eksisting dan sejumlah fasilitas yang akan dimanfaatkan.
Baca Juga: Satpol PP Gresik Gagalkan Pengiriman Miras asal Bali ke Pulau Bawean
"Dalam proyek ini, Petrokimia Gresik mendapat tugas dari Pupuk Indonesia menyiapkan lahan untuk lokasi pembangunan electrolyzer, atau alat yang akan menghasilkan green hydrogen dari air. Selanjutnya green hydrogen tersebut akan dikirim ke Pabrik 1A atau 1B Petrokimia Gresik, tergantung nanti hasil kajian mana yang lebih feasible, sehingga dapat menghasilkan green ammonia," ucap Dwi Satriyo, Selasa (10/10/2023)
Saat ini, tambah Dwi Satriyo, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan pihak terkait agar proyek ini berjalan lancar dan sesuai target. Dimana target yang diberikan pada Kuartal IV tahun 2026 telah berjalan secara komersial.
Kerjasama pengembangan green hydrogen dan green ammonia merupakan upaya nyata penerapan komitmen Pupuk Indonesia Grup terhadap pengembangan energi bersih yang sebelumnya telah bekerjasama dengan ACWA Power Company.
Baca Juga: Di Pasar Baru Gresik, Khofifah Panen Dukungan dan Gelar Cek Kesehatan Gratis
"Hal ini menjadi salah satu upaya Pupuk Indonesia bersama Petrokimia Gresik dan anak perusahaan lain dalam mendukung program ketahanan energi yang menjadi fokus Pemerintah dalam Visi Indonesia Emas 2024," jelas Dwi Satriyo.
Petrokimia Gresik menjadi tempat pembangunan pabrik green hydrogen dan green ammonia karena memiliki potensi sumber energi bersih dari PLTS dan PLTB dengan kapasitas maksimum 200 MW yang menghasilkan green hydrogen yang kemudian dikonversi menjadi green ammonia di Petrokimia Gresik.
Melalui kerjasama ini, Pupuk Indonesia bersama PLN dan ACWA Power Company akan mengevaluasi konversi green hydrogen menjadi green ammonia dengan menggunakan fasilitas Pabrik Ammonia yang sudah ada, serta membuka peluang kerja sama dengan offtaker green ammonia jangka panjang.
Baca Juga: Dirut Petrokimia Gresik Dinobatkan sebagai Tokoh Penggerak Generasi Petani
Green hydrogen adalah hidrogen yang diperoleh dari sumber bersih tanpa emisi karbon. ACWA Power Company sedang mengembangkan proyek green hydrogen NEOM di Arab Saudi dengan kebutuhan green energy sebesar 40 GW dan merupakan salah satu proyek green hydrogen terbesar di dunia.
Selain itu, ACWA juga telah mengembangkan Noor Energy Project di UEA-Abu Dhabi yang merupakan concentrated solar power terbesar di Dunia, serta Shuaa Solar Power Energy Project.
Green ammonia adalah senyawa kimia yang dapat menjadi sumber energi bersih masa depan sekaligus sebagai media untuk mengangkut hidrogen atau hydrogen carrier.
Baca Juga: Kucurkan Beasiswa, Cara Petrokimia Gresik Dorong Generasi Muda Tertarik Bertani
Pupuk Indonesia sebagai salah satu produsen amoniak terbesar di dunia dapat memainkan peran strategisnya dalam mendukung energi bersih melalui pengembangan green ammonia di Indonesia. (hud)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News